YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah-Muh. Akmal Ahsan, Kader Muhammadiyah Yogyakarta kembali menerbitkan buku bertajuk Pada Masa Modern (2020). Sebelumnya, Kader IMM yang juga aktif menulis di Suara Muhammadiyah ini telah menerbitkan buku dengan judul Meretas Batas Pemikiran (2020).
Bekerja sama dengan penerbit Samudera Biru, Akmal dalam bukunya memberikan kritik reflektif mengenai modernitas beserta seluruh dampak yang dihadirkannya. Bukan saja itu, ia juga menjelaskan tentang dinamika agama pada masa modern, mulai dari fenomena radikalisme, Islam dan komunisme, khilafah serta lain sebagainya. Dalam bagian ini, penulis juga menggambarkan tentang kemungkinan gerakan yang dapat dilalui oleh agama Islam dalam membumikan perannya.
Selain essay agama, penulis juga menguraikan catatan kritis tentang dinamika sosial yang terjadi dalam skala nasional. Misalnya tentang kemiskinan, demokrasi Indonesia, politik nasional, hingga fenomena pengkhianatan intelektual di Indonesia. Menurutnya, modernitas berdampak banyak pada pergeseran kultur budaya di Indonesia. Tidak saja dampak baik bagi perkembangan, tetapi juga mengakibatkan banyak fenomena sosial yang buruk dalam interaksi sosial di masyarakat.
Terakhir, Akmal menguraikan tentang dinamika pendidikan nasional. Menurutnya, mesti ada reformasi pendidikan dalam segala bidangnya. Dalam bagian ini, penulis mengutarakan perlunya pengembangan gagasan-gagasan segar dalam proses berjalannya lembaga pendidikan, misalnya pengembangan paradigma pendidikan kritis, atau pengembangan skema pendidikan profetik di lembaga pendidikan, khususnya di perguruan tinggi.
Dalam kata pengantar buku Pada Masa Modern ini, penulis memberikan gambaran pemikirannya, Akmal menuliskan:
“Kita perlu angkat tangan, menginterupsi modernitas dan segala atribut yang bertaut pada dirinya. Gagasan modernisme memerlukan sanggahan. Manusia menyangka hidup oleh petunjuk akal, namun bukankah atas sumbangsih akal pula manusia saling membunuh: perang nuklir, darurat ekologi, pandemi, gawat Hak Asasi Manusia, politik yang membabi buta, konflk sektoral, pula lain sebagainya”.
Melalui buku ini, Akmal hendak mengajak para pembaca untuk kritis terhadap perkembangan zaman, tidak melulu menjadi objek atas penetrasi modernitas, kita, khsusunya intelektual perlu menjadi juru bicara peradaban, mengkritik dan memberikan gagasan segar bagi perkembangan masyarakat.
Buku ini adalah kumpulan pemikiran penulis yang dihimpun dari aneka catatannya di banyak media online, khususnya opini yang dituliskan pada rentan 3 tahun terakhir, 2017-2020. Penulis memang sering mengarahkan pemikiran pada pengembangan pemikiran agama, kritik sosial dan elaborasi pendidikan di era modern. Kesemua pemikiran tersebut timbul dari pengembangan bacaan-bacaan buku, persentuhan dialektika dengan banyak intelektual muda, serta keresahan pada dinamika perkembangan masyarakat di Indonesia.
Akhirnya, penulis berharap, para pembaca tidak saja memahami dengan baik, tetapi pula semoga atas bacaan ini, para pembaca tergerak pula untuk menulis, mengukir pemikiran dalam peradaban.
melalui buku ini, Akmal berharap dinamikan intelektual di Indonesia terus berkembang, salah satunya melalui aktif memproduksi pemikiran dan menuliskan serta menerbitkannya.
Penulis sendiri adalah Mahasiswa Pascasarjana jurusan Pendidikan Agama Islam yang kini sedang dalam proses menyelesaikan studinya di Universitas tersebut. Ia juga sedang dalam proses menyelesaikan proyek buku ketiganya yang bertajuk studi tokoh pendidikan Islam.
Akhirnya, ia berharap buku ini bisa tersebar dan menjadi konsumsi bacaan para intelektual, khususnya di kalangan pemikir muda. Bila hendak memesan bukunya, pembaca bisa menghubungi penulis langsung di kontak WA 082337918598, atau bisa juga melalui instagram @akmaltahir, serta facebook Akmal Akhsan Tahir.