YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – “Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) memiliki posisi dan peran strategis bagi Muhammadiyah, kader muda Muhammadiyah inilah yang nanti menjadi meneruskan estafet kepemimpinan di Muhammadiyah” ujar Kalil, selaku perwakilan dari Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) Muhammadiyah dalam agenda Zoominar Seri Talkshow LPCR ke-4. Agenda seminar daring ini diadakan pada Senin, (28/09) lalu dengan mengangkat tema “Membangun Ketangguhan Angkatan Muda Muhammadiyah di Era Covid-19”.
Kalil juga menyebutkan bahwa AMM juga merupakan perwakilan Muhammadiyah dalam menanggapi dan memberikan solusi pada berbagai masalah ummat dan bangsa, terutama yang berkaitan dengan generasi muda. Dalam hal ini, tambah Kalil, termasuk dengan persoalan yang menimpa semua orang di dunia yaitu pandemi Covid-19. Oleh karenanya LPCR hendak mengarahkan agar AMM bisa teguh dan tangguh dalam menghadapi pandemi Covid-19. Teguh dalam artian keteguhan ideologi dan prinsip serta melaksanakan keputusan tinggi dari persyarikatan Muhammadiyah terkait Covid-19. Tangguh dalam artian berupaya semaksimal mungkin, sekreatif dan seinovatif mungkin, untuk menemukan jalan keluar dari pandemi ini.
Dalam agenda seminar daring ini juga menghadirkan kader muda dari PCM Banjarmasin 4, Gusti Muhammad Rizqi Yusril. Dalam paparannya membahas tentang program-program unggulan dari salah satu amal usaha Muhammadiyah di wilayah tersebut yaitu Masjid Al Jihad. Gusti menceritakan bahwa selama pandemi Covid-19 salah satu program yang telah dilaksanakan ialah pemberian bantuan kepada masyarakat terdampak Covid-19 dan membuat program kajian daring yang tayangkan streaming melalui Youtube dan melalui radio.
Melihat pandemi yang membatasi ruang gerak masyarakat, maka peran media sosial untuk dakwah ini sangat penting. Perwakilan angkatan muda Muhammadiyah dari Masjid Al Ummah, ranting di Banjarmasin, Muhammad Hasbi, dalam hal ini menjelaskan bahwa anak muda harus terlibat dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam bidang dakwah digital. Apa lagi saat ini informasi sangat mudah didapatkan dengan hanya menggunakan gadget yang hampir setiap orang memilikinya.
Ia juga menjelaskan bahwa Masjid Al Ummah sendiri memiliki akun di semua media sosial. Terkait dengan dakwah digital ini, Hasbi menerangkan bahwa salah satu hal yang penting ialah link, “Penyebaran link secara luas penting untuk pengelolaan akun-akun media sosial yang kita miliki,” ujar Hasbi.
Kader muda dari perwakilan PCM Sruweng Kebumen, ialah Hasan Bayani, juga turut hadir dalam seminar daring ini. Dalam pemaparannya ia menjelaskan bahwa beberapa kegiatan di masjid Muhammadiyah Sruweng harus ditunda selama Covid-19, namun hal tersebut tidak lantas menghentikan langkah untuk tetap produktif di masa pandemi. Ia menjelaskan beberapa kegiatan yang dilaksanakan ketika pandemi yaitu membuka MCCC Kebumen Pos pelayanan (Posyan) Sruweng selama 24 jam, kegiatan budidaya ikan dan bercocok tanam, terakhir yaitu pengembangan dakwah digital.
Posyan MCCC tersebut dijaga oleh AMM secara bergiliran, setidaknya ada 5 Posyan yang terus membuka pelayanan selama 24 jam di Sruweng. Terkait dengan budidaya ikan dan kegiatan bercocok tanam, “tujuannya ialah sebagai jalan untuk mewujudkan ketangguhan ekonomi masyarakat,” jelas Hasan. Untuk dakwah digital, AMM Sruweng membuat kanal Youtube yang dikhususkan untuk milenial yang masih awam dalam ilmu keislaman. (ran)