Ustadz Martaon Pulungan; Pejuang Cabang Dan Ranting Yang Tidak Kenal Lelah Itu Telah Pergi
Oleh: H Muhammad Jamaludin Ahmad (LPCR PP Muhammadiyah)
Siapapun yang pernah bertemu dan bergaul dengan pak Buya Martaon pasti akan terkesan dengan keramahannya, semangatnya, humornya, senyumnya, dan juga kegigihannya. Ustadz Martaon Pulungan saya kenal pertama kali sekitar sepuluh tahun yang lalu ketika beliau menjadi sekretaris LPCR Sumbar periode 2010-2015. Selanjutnya saya lebih akrab dengan beliau ketika pasca muktamar Makasar beliau di amanahi menjadi Ketua LPCR Sumbar periode 2015-2020.
Sudah sejak periode pasca Muktamar satu Abad, LPCR PP Muhammadiyah memang merencanakan progam khusus untuk kebangkitan cabang dan ranting Muhammadiyah khususnya di Sumatra Barat. Namun program ini belum menemukan momentumnya yang tepat. Alhamdulillah sejak LPCR Sumbar dipimpin oleh Ustadz Martaon Pulungan, moment itu akhirnya tiba. LPCR PWM Sumatra Barat sejak dipimpin oleh Ustadz Martaon Pulungan selalu hadir di acara LPCR Tingkat nasional maupun Regional meeting. Rakornas LPCR di Bengkulu, Rakornas LPCR di Universitas Magelang juga hadir.
Demikian juga acara Cabang Ranting Expo maupun Cabang Ranting Award th 2017 di Babat Lamongan, th 2018 di PRM Gunung Pring Muntilan Magelang, juga tahun 2019 di PCM Gowa Sulawesi Selatan juga Hadir. Ustadz Martaon Pulungan juga secara rutin melaporkan kegiatan LPCR PWM Sumatra Barat kepada LPCR PP Muhammadiyah. LPCR Sumbar dibawah kepemimpinan beliau juga menjadi LPCR PWM yang paling aktif melakukan Pemetaan Cabang Ranting se Sumatra.
Sejak LPCR Sumbar menunjukkan keaktifan yang menonjol maka LPCR PP menunjuk LPCR SUMBAR menjadi Tuan Rumah Regional meeting LPCR se Sumatra pada tgl 21-23 Pebruari 2020. Dengan berkolaborasi dengan Universitas Muhammadiyah Sumatra Barat acara Regional Meeting LPCR Se Sumatra ini menjadi acara Regional meeting paling Sukses sepanjang LPCR PP mengadakan Regional meeting di seluruh indonesia. Kolaborasi antara Ketua PWM Sumbar Buya DR Sofyan Karim yang energik, Rektor UMSB yang muda dan inovatif serta Ustadz Martaon Pulungan yang semangat, menjadikan acara ini sukses dan berkesan bagi semua peserta.
Apa ukuran suksesnya? Seluruh jadwal acara dan agenda regional meeting terpenuhi, jumlah peserta yang hadir terwakili dari seluruh PWM, Kehadiran Gubernur Sumbar pada pembukaan acara juga adanya silaturrahim khusus dan jamuan makan malam antara Gubernur dengan seluruh peserta regional meeting, adanya jamuan makan malam dan sessi presentasi di kediaman walikota Padang, peserta masih lengkap hingga akhir acara, juga acara ini selalu dihadiri ketua umum PWM Sumbar Buya Sofyan Karim dan Ketua yang membidangi LPCR ustadz DR Bakhtiar sejak pembukaan hingga akhir acara. Jarang ada ketua PWM yg mengikuti acara regional meeting dari awal hingga akhir. Suksesnya acara ini menunjukkan bahwa Ustadz Martaon Pulungan mampu berkomunikasi dengan internal Muhammadiyah dan pejabat di Pemprov dengan baik. Sebelum pelaksanaan regional meeting, ustadz Martaon Pulungan setiap hari selalu mengirimi saya foto foto beliau dan panitia sedang audienci dengan pejabat pejabat teras pemprov Sumbar. Ada audienci ke Gubernur, Walikota, kekanwil PU, Kakanwil diknas dll.
Pribadi bersahaja dan suka memudahkan urusan
Untuk mempersiapkan Regional meeting se Sumatra di Sumbar, beberapa bulan sebelum acara, saya menyempatkan mengunjungi Sumatra Barat untuk koordinasi dengan Bapak-Bapak PWM Sumbar dan Rektor UMSB. Saya juga punya agenda mengunjungi PCM Kinali di Pariaman Barat sebagai PCM unggulan di PWM Sumatra Barat. Setiba di bandara, Ustadz Martaon Pulungan didampingi Doktor Bakhtiar, Sekretaris, dan bendahara LPCR Sumbar yang langsung menjemput saya. Perjalanan dari bandara hingga ke wisma haji Padang dipenuhi dengan cerita lucu dan canda tawa. Ustadz Marataon Pulungan ternyata memang pribadi yang senang membuat orang lain merasa bahagia. Ada saja pembicaraan beliau yang membuat kami tertawa. Kemampuan seperti ini hanya dimiliki oleh orang orang yang cerdas dan pribadi yang bersahaja dan tanpa beban puja puji.
Sesampainya kami di asrama haji Padang, saya tadinya berpikir akan tidur sendiri di asrama haji. Ternyata dugaan ini salah. Ustadz Martaon Pulungan, pak sekretaris LPCR dan Bendahara LPCR semua tidur satu kamar dengan saya. Beliu beliau bertiga usianya sudah diatas 60 tahun bahkan ada yg sudah diatas 70 tahun. Pak Martaon pensiunan Guru, Pak Bendahara pensiunan PU dan Pak Sekretaris LPCR Sumbar pensiunan Camat. Wajarlah LPCR SUMBAR menjadi sangat hidup karena tiga pribadi hebat ini juga karena ketua Bidang LPCR (Doktor Bakhtiar) yang rendah hati dan selalu memotivasi ditambah Ketum PWM Sumatra Barat yang sangat memperhatikan dan mempercayai LPCR yang dipimpin Ustadz Martaon Pulungan.
Hampir tiap pekan di hari sabtu dan ahad, Ustadz Martaon Pulungan dan pengurus LPCR Mengunjungi PDM, Cabang dan Ranting. Ustadz Martaon menyadari bahwa salah satu penyebab Cabang dan ranting di Sumbar banyak yang kurang aktif karena lemahnya pembinaan dari para Muballigh dan pimpinan Persyarikatan. Juga jarangnya pengajian di cabang ranting dikelompokkan dengan baik, akhirnya banyak warga Muhammadiyah yang tidak tertarik dengan pengajian Muhammadiyah dan mulai meninggalkan Muhammadiyah.
Tidur di Lantai Ketika Kunjungan di PCM Kinali
Setelah sholat subuh kami serombongan (berlima dengan pengemudi) berangkat dari asrama haji Padang menuju PCM Kinali di Pasaman Barat. Sepanjang perjalanan dari Padang ke Kinali yang cukup jauh (sekitar 3,5 jam) menjadi terasa cepat karena adanya Ustadz Martaon Pulungan bersama kami. Beliau cerita kunjungan beliau ke cabang dan ranting, beliau cerita tentang Pak Sekretaris LPCR yang akan menikah lagi karena sudah lama menduda, beliau juga cerita tentang perjuangan PCM Kinali sehingga menjadi PCM yang berkembang dan unggul. Pokoknya kami dibuat tersyum bahagia sepanjang perjalanan. Sesampainya di Komplek perguruan Muhammadiyah Kinali, rombongan kami disambut hangat oleh seluruh pengurus PCM Kinali. Acara sejak pagi berlangsung penuh hingga sore hampir tidak ada waktu istirahat. Setelah Isyak kami mengadakan pertemuan khusus dengan Pimpinan inti PCM Kinali hingga larut malam.
Tiba lah saatnya kami tidur. Kami tidur di asrama santri putri yang untuk sementara waktu dipindahkan di asrama putri sebelahya. Oleh bapak bapak PCM Kinali kami disiapkan lima kasur dan dua kamar tidur serta karpet yang digelar di ruang tamu. Ketika saat saya akan tidur, saya melihat ustadz Martaon Pulungan sudah tidur diatas karpet tipis yang tergelar di ruang tamu. Beliau memuliakan saya tidur di atas kasur lantai, juga memuliakan pak Bendahara dan sekretaris LPCR sumbar yang secara usia lebih senior. Ustadz Martaon tidur bersama pak pengemudi di atas lantai beralaskan karpet tipis. Ketika esuknya bangun tidur, ketika makan pagi beliau saya tanya “Mengapa ustadz Martaon tidur dikamar tamu beralaskan karpet?” Beliau menjawab ” Kalau kunjungan ke Cabng dan Ranting jangan sampai kehadiran kita menyusahkan Cabang dan Ranting.”
Jawaban beliau menggambarkan pribadi beliau yg bersahaja dan tidak ingin menyusahkan orang lain.
Pagi subuh tadi, kami kaget dikirimi WA, oleh uda Nazmi, alumni PP IPM yang saat ini pulang kampung dan tinggal di Padang bahwa Ustadz Maratoan Pulungan Meninggal dunia. Saya pribadi sangat sedih kehilangan tokoh penggerak Cabang Ranting yang selalu semangat dan tak kenal lelah. Tidak ada lagi canda tawa dan kiriman WA untuk kami yang ada di LPCR PP Muhammadiyah. Semoga perjuangan dan Jihad Ustadz Martaon Pulungan dalam menghidupkan dakwah di Cabang Ranting Muhammadiyah diganti oleh dengan limpahan ridlo dan syurga nya. Aamiin.
(Yogyakarta, Jumat 23 Oktober 2020)