YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – ‘Peran Mu’allimin dalam Menentukan Kiblat Bangsa’ dipilih menjadi tema besar dalam acara studium general yang digelar dan diikuti oleh segenap civitas akademika Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, Ahad (1/11/2020). Acara live streaming via zoom dan youtube yang juga bisa diikuti oleh masyarakat umum itu, menghadirkan narasumber Prof Dr Muhadjir Effendy MAP, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI.
Mengawali paparannya, Muhadjir Effendy menyatakan bahwa sejarah besar yang dimiliki oleh Mu’allimin di masa lampau harus ditanamkan kepada para siswa agar mereka memiliki kebanggaan terhadap sekolahnya.
“Jangan sampai ketika belajar di Mu’allimin, mereka tidak bangga dengan madrasahnya, tidak bangga dengan sejarah besarnya. Padahal itu merupakan modal intrinsik dari dalam dirinya yang jauh lebih penting dari aspek lainnya,” tegas mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Lebih jauh, Muhadjir Effendy berpesan agar para siswa dan alumni Mu’allimin jangan sampai tidak memiliki cita-cita, idealisme, dan bahkan mimpi-mimpi besar untuk berkiprah dalam dinamika kehidupan bangsa.
“Setiap siswa dan juga alumni harus memiliki perencanaan hidup, dan mimpi besar, sikap gigih, dan tidak mudah menyerah. Jadilah kader ulama, kader umat, dan kader pemimpin yang memiliki sifat inklusif, akomodatif, dan mengayomi sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Kyai Dahlan, sehingga ia bisa menjadi pemimpin besar yang diterima oleh kelompok manapun,” ungkapnya.
Dia menambahkan bahwa setiap warga madrasah harus bangga dengan kiprah tokoh-tokoh besar Mu’allimin dan Muhammadiyah seperti Kyai Ahmad Dahlan, AR Fahruddin, Buya Syafi’i Maarif, Malik Fadjar, dan tokoh lainnya yang karena sikap non-eksklusifnya berhasil berkontribusi besar dalam memimpin umat.
Sementara itu dalam sesi pengantar, Direktur Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, Aly Aulia Lc MHum berharap bahwa para siswa dan alumni Mu’allimin di seluruh penjuru dunia mampu berkontribusi secara masif dalam gerak dan misi persyarikatan dan peradaban umat.
“Sejarah besar Muhammadiyah tidak bisa dipisahkan dari Mu’allimin. Dan perkembangan bangsa kita juga tidak bisa dilepaskan dari peran yang dimainkan oleh Muhammadiyah. Semoga ke depan, Mu’allimin mampu berkiprah lebih besar dalam upaya kemajuan bangsa kita,” ungkap Aly Aulia, alumni Universitas Al Azhar Mesir yang kini tengah menyelesaikan program doktoralnya.
Menyinggung tentang penerimaan peserta didik baru (PPDB) di tahun pelajaran 2021/2022, secara terpisah, Aly Aulia mengatakan bahwa Mu’allimin akan kembali membuka pendaftaran calon siswa baru untuk gelombang 2 pada tanggal 21 November 2020-4 Februari 2021. Sementara untuk pendaftaran gelombang 1 akan berakhir pada tanggal 5 November 2020 yang akan datang. Jumlah total kuota siswa baru yang akan diterima sebesar 412 orang dan diproyeksikan akan menempati kampus Mu’allimin terpadu di Sedayu. Informasi selengkapnya bisa diakses melalui link bit.ly/mualliminjogja. (humas)