DR Anjar Nugroho Kader Muhammadiyah yang Cerdas dan Santun
Oleh: Muhammad Jamaluddin Ahmad
Suara Muhammadiyah – Pukul 04.34 tadi pagi(selasa 15 Desember 2020), saya dapat WA dari adik kandung saya DR. Muh. Samsudin, MPd bahwa Mas DR.Anjar Nugroho, M. Ag. Wafat di RS Kariadi Semarang karena serangan jantung. Setelah itu saya membuka Grup WA Alumni IPM/IRM, digrup ini dik Ustad Ahmad Mutaqqin, PhD mengabarkan berita duka yg sama. DR. Muhammad Samsudin dan Ust Ahmat Muttaqin, Phd keduanya adalah alumni IPM dan Pengurus Majelis Dikti PP Muhammadiyah yang punya kedekatan hubungan sebagai sesama alumni IPM Maupun sebagai Majelis Dikti dan Mas Anjar Nugroho sebagai Rektor.
DR. Soewarno Ketua LPCR PWM Jateng sekaligus Ketua Pusat Studi Cabang dan Ranting UMP, juga diinformasikan oleh Pak Irfan humas UMP bahwa hari senin sore Mas Anjar masih menyempatkan buka puasa sunah Senin Kamis dengan ibunya. Setelah buka puass Mas Anjar menuju semarang karena hari selasa ada agenda bertemu dgn Gubernur Jawa Tengah, bertemu Pangdam Diponegoro dan ke LLDIKTI Jateng di Semarang.
Ternyata buka puasa dengan ibundanya menjadi buka puasa dan perjumpaan terakhir kalinya dengan ibunda tercinta. Pertemuan dengan sang ibunda saya yakini sebagai cerminan kepribadian Mas Anjar yang sangat menghormati dan menyayangi orang tuanya. Bakti dan sayangnya Mas Anjar Nugroho pada orang tuanya juga saya saksikan langsung ketika saya, hadir pada saat mas Anjar Nugroho dilantik sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Mas Anjar Nugroho ketika dilantik menjadi Rektor UMP, beliau hadir bersama ayah ibunda di samping hadir bersama istri dan putranya. Meski sibuk karena sedang dilantik menjadi rektor dan sibuk harus melayani banyak tamu penting, saya melihat langsuvng mas Anjar. Nugroho tetap memperhatikan dan menomorsatukan Bapak dan ibunya. Nampak sekali wajah penuh haru dan bahagia terpancar dari ayahnya menyaksikan putranya yg waktu mudanya aktif di IRM/IPM itu menjadi Rektor UMP. Suatu jabatan struktural tertinggi dalam dunia Perguruan tinggi.
Anjar Nugroho: Kutu Buku dan “Pemimpi Masa Depan”
Ketika masih sekolah menengah atas, mas Anjar menjadi santri angkatan pertama di SMA Muhammadiyah Kudus yg sedang merintis program pesantren (boarding) untuk menjadi kelas unggulan dan penyiapan kader persyarikatan Muhammadiyah. Menurut keterangan bu Roohmah Idzaby (alumni SMA Muhammadiyah Kudus merupakan satu pesantren dg mas Anjar) yang saat ini menjadi Manager Bindatra di RS PKU Muh Cepu, mengisahkan bahwa ketika di pesantren SMA Muhammadiyah Kudus ini, mas anjar dikenal sebagai santri yang hobinya membaca bahkan dikenal sebagai kutu buku.
Hari-harinya diisi dengan belajar dan belajar. Mas Anjar di SMA nya juga dikenal oleh temen temen nya sebagai pribadi pendiam, santun dan bersahaja serta tidak neko neko. Anjar Nugroho sewaktu di SMA Muhammadiyah Kudus untuk kegiatan ekstrakurikuler lebih memilih aktif di Pramuka atau HW. Keaktifannya di HW tetap dijalaninya hingga menjadi Rektor UMP.
Ketika Mas Anjar Nugroho diterima sebagai dosen di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, kepada temen temen dekatnya khususnya sesama dosen muda UMP, mas Anjar sering bercerita tentang harapan dan mimpi mimpinya baik yang menyangkut perencanaan karirnya di UMP maupun tentang masa depan UMP yang beliau inginkan. Mas Anjar memang punya keinginan yang sangat kuat untuk memajukan UMP dan bersedia mengkomunikasikan keinginan dan mimpi mimpinya kepada sehat sahabatnya termasuk kepada pak Rektor sebelum mas Anjar.
Bahkan pak Rektor UMP sebelum mas Anjar, sebelum wafatnya beliau memang berharap mas Anjar yang jadi Rektor UMP menggantikan almarhum. Ketika akhir mas Anjar Nugroho diamanahi sebagai Rektor, maka konsolidasi dilakukan, program program utk kemajuan UMP disiapkan. Meski dalam waktu yang singkat alhamdulillah, karya karya mas Anjar sebagai Rektor UMP sedikit demi sedikit mulai dirasakan dan menunjukkan UMP benar benar menuju kampus unggul dan terdepan.
Aktif di IRM/IPM dari Pimpinan Ranting di Kudus Hingga ke Pimpinan Pusat
Sewaktu saya menjadi Ketua Umum PP IPM, kami pernah menerima kunjungan atau silaturrahim dari adik adik IPM Kudus. Diantara mereka ada anak muda yang perpenampilan kalem, santun namun banyak bertanya kepada saya. Pertanyaan pertanyaan dan pernyataan pernyataan nya yang muncul dari pikiran anak muda tersebut yang kritis dan berkualitas menyebabkan saya mengira anak muda, perwakilan dari IPM Kudus tersebut sudah mahasiswa dan bukan pelajaran SMA.
Selesai anak muda tersebut menyampaikan pertanyaan dan pemikiran nya, saya kemudian memberikan tanggapan dan memujinya. Selanjutnya saya tanya “kuliah dimana dik? “. Anak muda itu menjawab bahwa dirinya belum kuliah namun masih sekolah kelas 3 di SMA Muhammadiyah Kudus. Anak muda yang cerdas dan santun dari IPM Kudus itu bernama Anjar Nugroho. Beberapa kali ketemu saya bahkan di fb, mas Anjar Nugroho mengisahkan ulang pertemuan pertama dg saya sebagai ketua umum PP IPM yang dirinya dianggap sudah mahasiswa.
Selesai menamatkan SMA di SMA Muhammadiyah Kudus, Mas Anjar kemudian melanjutkan kuliah di Jogjakarta. Ketika kuliah di jogja inilah beliau aktif di IMM UIN Sunan Kalijaga dan sangat aktif di IRM/IPM khususnya di PW IRM DIY hingga di Pimpinan Pusat Ikatan Remaja Muhammadiyah. Sejak kuliah di Jogja, kebiat sejak pelajar yang hoby membaca dan kutu bukunya memperoleh tempat yang tepat dan semakin menyuburkan pikirinnya yang kritis dan mendalam. Anjar Nugroho sangat menyukai diskusi diskusi diseputar berbagai pemikiran tokoh tokoh intelektual muslim Indonesia dan dunia. Juga mendalami berbagai pemikiran para intelektual barat.
Tulisan-tulisannya juga mencerminkan kecerdasan nya dan penguasaan dalam bidang epistemologi, metodologi berpikir, analisa masalah dan pemikiran pemikiran kritis lainya. Meski Anjar Nugoho muda memiliki pikiran pikiran kritis dan sering bersebarang dengan pikiran teman temannya, namun semua temen teman IRM seangkatanya sepakat bahwa Anjar Nugroho merupakan pribadi yang santun dan menghargai perbedaan pendapat.
Mas Anjar Nugroho hampir tidak pernah berkata kata yang menyakiti temen temennya baik dalam diskusi maupun dalam kehidupan sehari hari. Para alumni IRM/IPM.yang seangkatan mas Anjar Nugroho sampai menjuluki pribadi hebat ini sebagai ” Bapak Paradigma IPM”.
Kepedulian pada Pengembangan Cabang dan Ranting Muhammadiyah
Oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, pada periode muktamar makasar (2015-2020) mas Anjar Nugroho diamanahi sebagai pengurus LPCR PP Muhammadiyah bersama saya. Mas Anjar diamanahi sebagai pengurus LPCR PP mungkin dilatar belakangi oleh keaktifan nya di Muhammadiyah sejak remaja, juga karena jabatannya sebagai wakil Rektor di UMP. di LPCR PP memang ada pengurus yang dipilih oleh PP Muhammadiyah karena jabatanya di PTM. Para pengurus LPCR PP yang berasal dari Perguruan tinggi antara lain: Pak DR Fauzan (Rektor UM Malang) pak Safar Nashir (waktu itu sebagai WR 2 UAD), Pak DR. Khozin(dosen UMM),Pak Idris (waktu itu Rektor. UM Palembang) dan mas Anjar Nugroho (waktu itu sebagai WR 3 UMP).
Karena posisi mas Anjar Nugroho yang jauh dari Yogyakarta, maka sudah wajar bila kurang aktif utk mengikuti rapat rutin setiap pekan sekali. Namun untuk rapat pleno LPCR PP mas Anjar selalu berusaha untuk hadir. Beliau juga burasaha hadir di acara acara nasional LPCR. Rencananya beluan pebruari, mas Anjar selalu Rektor UMP akan menjadi Nara sumber Regional Meeting LPCR dan PTM se Indonesia Timur secara Virtual dengan tuan rumah Universitas Muhammadiyah Pare Pare.
Meski tidak bisa terlalu aktif sebagai pengurus LPCR PP dikarenakan jaraknya yang terlalu jauh dan kesibukan nya sebagai. Rektor, namun jasa mas Anjar Nugroho bagi pengembangan Cabang dan ranting sangat luar biasa. UMP merupakan satu satunya Perguruan tinggi Muhammadiyah yang menjadi Markas LPCR tingkat propinsi. UMP menjadi pusat kegiatan LPCR PWM Jateng menyangkut SDM (pengurus LPCR Jateng 90% dosen UMP dan rata rata sudah doktor), Fasilitas dan pendanaan.
UMP di jaman kepemimpinan Mas Anjar menjadi satu satunya Perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah yang memiliki PUSAT STUDY CABANG DAN RANTING sebagai lembaga resmi kampus dibawah tanggung jawab Rektor. Keberadaan lembaga ini menjadi sangat strategis agar PTM memiliki peran nyata dalam pengembangan cabang ranting Muhammadiyah seluruh Indonesia. LPCR PP Muhammadiyah berharap agar seluruh Rektor PTM/A dapat melakukan hal yang telah diinisiasi dan dicontohkan oleh Alm DR. Anjar Nugroho dalam memajukan Cabang dan Ranting Muhammadiyah.
Selamat jalan adikku.
Selamat menemui Rabmu yang Maha Pengasih.
Perjuangan dan amal sholihmu
Semoga menjadi amal jariah yang menghadirkan ridlo dan Syurga dari Allah SWT.
Aamiin.
Oleh: Muhammad Jamaluddin Ahmad / Wakil Ketua LPCR PP Muhammadiyah
(RS PKU Muhammadiyah Cepu, 15 Des 2020)