YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Pada Rabu, 30 Desember 2020, Suara Muhammadiyah menyelenggarakan agenda proyeksi serta apresiasi kepada penulis, kontributor, dan amal usaha yang telah memberikan kontribusi besar untuk media Islam tertua ini. Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dalam sambutannya menyampaiakan bahwa sudah semestinya Suara Muhammadiyah (SM) memberikan ruang dan penghargaan kepada para penulisnya.
Suara Muhammadiyah merupakan majalah Islam tertua di Indonesia yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan bersama generasi awal penggerak Persyarikatan Muhammadiyah. Media ini dibentuk untuk memberikan berbagai macam informasi sekaligus pemikiran serta berita resmi Muhammadiyah. Bergerak untuk berkontribusi pada dunia literasi. Mengajak masyarakat untuk cinta pada kegiatan membaca demi terbentuknya pemikiran yang maju dan mencerahkan.
“Artinya bahwa Suara Muhammadiyah telah memberikan sumbangan besar. Bukan hanya untuk persyarikatan Muhammadiyah sebagai media resmi organisasi, tapi juga telah memberikan kontribusi gerakan literasi kepada masyarakat luas,” ujar Haedar Nashir.
Dalam perkembangan yang cukup panjang dan terus betumbuh menjadi media besar, Haedar berharap media Suara Muhammadiyah mendapatkan tempat di hati masyarakat luas, terkhusus bagi kaum milenial. Pada konteks inilah peran penulis menjadi sangat penting, baik tulisan yang berkaitan dengan rubrik persyarikatan, maupun juga wawasan kebangsaan, keislaman, dan global. Semuanya harus menjadi bagian yang integral dari majalah Suara Muhammadiyah.
“Para penulis mempunyai peran penting, karena dari merekalah Suara Muhammadiyah menjadi besar. Dengan keragaman latar belakang dan wawasan pemikirannya, para penulis telah memberi warna pada majalah Suara Muhammadiyah,” ungkapnya. (diko)