Ketidaktahuan terhadap sesuatu hal akan membuat seseorang cenderung takut dan membatasi diri dari hal-hal yang tidak diketahui dan dikuasainya. Banyak orang menyebutnya sebagai zona nyaman, zona yang seringkali melalaikan manusia dari Allah SWT. Jika menghadapi masalah tersebut, maka Rasulullah menyarankan kepada kita untuk bertanyalah kepada ahlinya. Terkait dengan vaksinasi Covid-19, kita bisa menanyakan kepada para dokter, ahli virus, atau lembaga-lembaga yang berwenang seperti MUI, BPOM, dan lain sebagainya.
Dadang Kahmad, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengatakan, Berkaitan dengan vaksinasi yang saat ini sudah mulai masif dilakukan, sejak tahun 2020, Muhammadiyah telah merekomendasikan kepada pemerintah untuk diselenggarakannya vaksinasi sebagai ikhtiar memutus mata rantai penularan Covid-19 di Indonesia. Dari rekomendasi tersebut setidaknya ada lima point yang dicanangkan oleh Muhammadiyah. Pertama, mendukung independensi MUI dalam mengecek dan sekaligus meneliti kehalalan dari vaksin yang masuk ke Indonesia. Kedua, mendukung independensi BPOM untuk melihat keamanan dari vaksin yang didatangkan pemerintah. Ketiga, menekankan kepada pemerintah untuk melakukan komunikasi secara intensif dengan masyarakat berkenaan dengan program vaksinasi Covid-19. Keempat, Muhammadiyah berkomitmen ikut berpartisipasi dalam vaksinasi. Dan yang kelima, himbauan kepada masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan walaupun sudah divaksin.
Dalam upaya vaksinasi ini, Muhammadiyah menggunakan dua pendekatan dalam ikhtiar menyudahi wabah pandemi yaitu melalui pendekatan teologi dan sains. “Secara teologi kita berdoa dan bertawakal kepada Allah, dan dari pendekatan sains kita berikhtiar melalui jalan medis,” ujarnya pada Covid-19 Talk yang diselenggarakan oleh MCCC PP Muhammadiyah (9/3).
Siti Aisyah, Ketua PP Aisyiyah mengungkapkan bahwa vaksinasi ini setidaknya mengacu kepada dua nilai dasar. Nilai pertama bahwa manusia yang hidup harus kuat. Dan yang kedua, manusia haruslah sehat. Kedua hal ini sejalan dengan QS. Al-Qassas ayat 26 yang berbunyi, “Bahwa sesungguhnya manusia yang terbaik untuk dipekerjakan adalah dia yang kuat, sehat dan terpercaya.” Maka nilai dasar sehat dan kuat inilah yang akhirnya menjadi landasan dalam terselenggaranya vaksinasi Covid-19.
“Apa yang kita lakukan ini adalah ibadah dan sekaligus implementasi terhadap nilai-nilai keimanan,” ungkapnya.
Sukriyanto AR, Ketua LSBO PP Muhammadiyah menyampaikan bahwa upaya vaksinasi seharusnya sudah tidak lagi menjadi kekhawatiran bagi kita, karena derajat kesehatan berada di atas kekuasaan, jabatan, dan kekayaan. “Maka kesehatan dalam kehidupan kita di dunia sangatlah penting,” tuturnya.
Baginya, kesehatan adalah mahkota, sehingga hampir seluruh ajaran Islam mengarahkan penganutnya kepada pentingnya menjaga kesehatan, baik kesehatan secara fisik maupun ruhani. (diko)