JAKARTA, Suara Muhammadiyah-Masjid At-Tanwir yang berada di Gedung Pusat Dakwah PP Muhammadiyah Menteng Raya Jakarta diresmikan pada Kamis, 11 Maret 2021. Peresmian masjid ini dilaksanakan di hari peringatan hari isra’ mi’raj yang memberi makna tersendiri bagi warga Muhammadiyah. Masjid dengan konsep ramah lingkungan dan tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah ini diproyeksikan menjadi model generasi baru masjid Muhammadiyah.
Peresmian Masjid At-Tanwir yang peletakan batu pertamanya dimulai pada 17 Oktober 2019 ini dihadiri Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Anggota Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji Rahmat Hidayat, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas, dan para pimpinan lainnya.
Prof Haedar Nashir, menyatakan bahwa masjid ini dibangun dengan misi untuk mencerahkan umat dan bangsa lahir dan batin, mencerdaskan akal pikiran dan tindakan, sekaligus melambangkan persatuan dan kesatuan yang melintas sekat golongan. “Masjid menjadi tempat kita bertemu,” ujarnya melalui sambungan Zoom dari Yogyakarta.
Menurut Haedar, kata At-Tanwir merupakan persambungan dari gagasan Kiai Ahmad Dahlan untuk mencerahkan kehidupan umat, bangsa, dan kemanusiaan. “Sejak tahun 2000, kami mempopulerkan kata pencerahan yang sepaket dengan gerakan pencerahan.” Majelis Tarjih juga meluncurkan Tafsir At-Tanwir yang bermula dari rubrik di majalah Suara Muhammadiyah, yang dimaksudkan sebagai tafsir yang membawa pencerahan.
Masjid At-Tanwir, diharapkan tidak hanya menjadi pusat kegiatan ibadah ritual, tetapi juga menjadi pusat kegiatan-kegiatan yang membawa dampak pencerahan pemikiran dan sikap. “Kami berharap ini menjadi inspirasi bagi Pimpinan Wilayah untuk membangun masjid di sekitar gedung PWM agar masjid menjadi satu kesatuan di wilayah-wilayah dan daerah-daerah,” kata Haedar.
Masjid megah multifungsi dan ramah lingkungan diharapkan berperan sesuai namanya. “Dari masjid ini terpancar pesan-pesan Islam yang damai, toleran, menyatukan, dan memajukan kehidupan umat dan bangsa. Islam yang mencerahkan hati, pikiran, dan tindakan yang memancarkan rahmatan lil’alamin, sebagai perwujudan Islam Berkemajuan.”
Sekteraris Umum PP Muhammadiyah, Prof Abdul Mu’ti menyatakan bahwa Masjid At-Tanwir ini merupakan masjid generasi baru Muhammadiyah. “Nama At-Tanwir sebagai upaya kita untuk mewujudkan pencerahan,” tuturnya. Majid berlantai enam ini dilengkapi dengan perpustakaan dan gedung serbaguna untuk berbagai kegiatan keumatan.
Mu’ti menjelaskan bahwa konstruksi dan arsitektur masjid ini dirancang khusus supaya menjadi masjid unggulan di masa depan. Masjid At-Tanwir yang menghabiskan dana lebih dari 31 Milyar ini menggunakan teknologi tenaga surya dan daur ulang air wudhu untuk tanaman dan toilet. “Model-model masjid Muhammadiyah yang belum dibangun atau direnovasi agar dapat direplikasi model ini,” ujarnya.
PP Muhammadiyah menghaturkan terima kasih kepada semua donatur yang telah berkonstribusi dalam pembangunan masjid ini. “Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung semua proses pembangunan masjid,” tukas Abdul Mu’ti.
Menteri BUMN Erick Thorir menyambut baik kehadiran Masjid At-Tanwir. Menurutnya, masjid ini punya kelebihan, “Karena tidak hanya membangun masjid berdasarkan keimanan, tetapi juga membangun pemikiran, bagaimana kita sebagai bangsa bisa maju ke depan. Kita lihat masjid ini punya pemikiran inovasi, yaitu contohnya, energi terbarukan.”
Masjid ini diharapkan memberi pencahayaan. “Tidak hanya tempat ibadah, tetapi juga tempat berkumpulnya umat untuk bertukar pikiran sehingga membawa kemajuan sebuah bangsa.” Peran ini dianggap perlu dilakukan oleh masjid-masjid lainnya. “Kita berharap kita membawa filosofi yang baik bagi semua,” ungkapnya.
Erick juga berharap pembangunan masjid ini menjadi simbol sinergisitas dan kerjasama antara BUMN dan Muhammadiyah. Menurutnya, Muhammadiyah terus diharap dapat berkonstribusi bagi upaya pemajuan bangsa. “Dua fondasi utama Muhammadiyah dalam membantu masyarakat di bidang pendidikan dan kesehatan,” ujarnya.
Anggota Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji, Rahmat Hidayat mengaku bangga dan bahagia atas diresmikannya masjid At-Tanwir yang menjadi masjid pencerahan. Selain CSR perusahaan di bawah BUMN, pembangunan masjid ini juga dibantu oleh BPKH. “Ini bagian dari ikhtiar BPKH untuk hadir di tengah masyarakat,” ujarnya. Rahmat berharap, BPKH yang mengelola dana umat yang cukup besar, dapat terus memberi manfaat bagi umat. (ribas)