Nobar Film PKO 1920 Banjir Air Mata

Nobar Film PKO 1920 Banjir Air Mata

KENDAL, Suara Muhammadiyah – Suasana haru pecah dalam kegiatan nonton bareng (nobar) film PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem) 1920 karya Pemuda Muhammadiyah Weleri yang digelar di Aula RSI Muhammadiyah Kendal beberapa waktu lalu.

Peserta dari perwakilan PDM Kendal, MPKU serta direksi RSI Muhammadiyah Kendal berlinang air mata saat menyaksikan salah satu adegan yang menceritakan sejarah perintisan Muhammadiyah Bahagian PKO yang diinisiasi KH Syuja’ tersebut.

Direktur RSI Muhammadiyah Kendal, dr. Suhadi, Sp.An mengungkapkan kekagumannya pada KH. Syuja’ yang tidak pernah mengenyam pendidikan kesehatan, belum ada sekolah kedokteran, juga belum memiliki tenaga medis, tapi telah berani bermimpi besar untuk membangun poliklinik.

Film PKO 1920 diproduksi oleh kader Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Weleri melalui lembaga Kultum Sinema. Disutradarai oleh Sani A Rahman, mantan Ketua PCPM Weleri. Film tersebut menceritakan tentang keteguhan hati KH. Syuja’ yang memiliki cita-cita besar mendirikan rumah sakit, meskipun awalnya harus dianggap mustahil oleh berbagai pihak.

Wakil Ketua PDM Kendal, Ikhsan Intizam mengatakan bahwa film tersebut sangat menginspirasi, sehingga tak hanya layak ditonton warga Muhammadiyah Kendal, akan tetapi juga di tingkat nasional.

“Ini sangat menginspirasi, PP (Pimpinan Pusat Muhammadiyah) harus menonton dahulu. Kalo sudah menerima, ini bisa menjadi gerakan nasional,” pungkasnya.

Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah periode 2014-2018, Dahnil Azhar Simanjuntak saat berkunjung di Kendal juga memberikan apresiasi film PKO 1920. Muhammadiyah, pungkas Dahnil, salah satu karakternya adalah gerakan tajdid pembaharuan, maka harus berani melakukan terobosan-terobosan. PCPM Weleri melalui terobosan pembuatan film ini, sebetulnya sedang merawat dan menjaga karakter tersebut, imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Weleri, Abdul Malik mengatakan, bahwa pembuatan film tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan sejarah Muhammadiyah kepada generasi. Melalui film ini, belajar sejarah Muhammadiyah tidak lagi menyusahkan, karena sudah bias melalui film-film yang diproduksi oleh kader, imbuh pemeran KH. Syuja’ tersebut. (Rifqi)

 

Exit mobile version