Dinamika Perkaderan di Pondok Pesantren Ahmad Dahlan Kabupaten Tegal
Oleh: Alvin Qodri Lazuardy
Pondok Pesantren Muhammadiyah Ahmad Dahlan, atau yang lebih familiar dengan sebutan PPAD, merupakan salah satu wujud nyata kepedulian Muhammadiyah dalam merespon dunia pendidikan Islam berbasis pesantren. Terletak di desa Harjawinganun yang asri di kaki Gunung Slamet dalam kecamatan Balapulang Kabupaten Tegal, Pondok Pesantren Muhammadiyh Ahmad Dahlan menggunakan metode Integral dalam pelaksanaan pembelajaranya yang memadukan kurikulum dari Kementrian Agama RI dengan jenjang MTs dan MA dengan dirasah Islamiyah khas Pesantren Muhammadiyah, yang memiliki moto “Generasi Tangguh Pantang Mengeluh”.
Selanjutnya, rangkaian program pengaderan yang dicanangkan Pondok Pesantren Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kab. Tegal setidaknya ada empat fokus ditargetkan kepada Alumninya yaitu menjadi Kader Persyarikatan, Ulama, Umat dan Bangsa, bagaimana rinciannya? marilah simak ulasan dibawah ini.
Diawali dengan penanaman nilai-nilai Kemuhammadiyahan. Seluruh santri PPAD dibekali dengan nilai-nilai Muhammadiyah berlangsung sejak pertama kali masuk di PPAD dengan Pelajaran Pendidikan Kemuhammadiyahan yang sudah menjadi bagian wajib pengenalan tentang persyarikatan dan Himpunan Putusan Tarjih (HPT) yang diajarkan di dalam kelas secara berjenjang sebagai dasar dalam Ibadah dan Muamalah.
Namun tidak hanya di kelas pembekalan ini juga diberikan di luar kelas seperti dalam Pekan Perkenalan di setiap awal tahun ajaran baru, kamudian dengan melibatkan seluruh warga pondok dalam acara bulanan seperti Hari Bermuhammadiyah (HBM), bergerak di Ortom-Ortom Muhammadiyah IPM, Tapak Suci, Hizbul Wathan, KOKAM, dan hal-hal yang berkaitan dengan Persyarikatan lainya. Ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai Muhammadiyah ke dalam hati menyatu dengan jiwa. Strategi ini bertujuan untuk mencetak kader-kader Persyarikatan Muhammadiyah yang kaya dengan nilai-nilai Kemuhammadiyahan.
Dalam upaya mencetak kader Ulama PPAD melakukan beberapa langkah pengaderan diantaranya menjadi Imam Sholat 5 waktu di Masjid, Khutbah Jum’at, mengisi Kultum, Tahfidzul Qur’an, Tahsin Qiro’ah, Pekan Fath Kutub Turots. Kemudian mengadakan kajian-kajian keislaman untuk putra maupun putri, jika di kampus putra ada kajian Akhlak lil Banin maka di kampus putri juga diadakan kajian Akhlak lil Banat ditambah kajian Fiqhun Nisaa. Tidak hanya itu kajian yang bersifat umum-pun (putra-putri) diadakan di PPAD yaitu kajian Tafsir Jalalain, Kajian Rutin HPT, Kajian Ta’limul Muta’allim serta kegiatan lainya yang menunjang dalam hal ke-Ulamaan. Ini semua bertujuan untuk menjadi bekal para santri kelak di masyarakat.
Selanjutnya, dalam mencetak kader Umat PPAD, juga melakukan program yang menunjang tentang masalah ke-Umatan diantaranya mengadakan kegiatan rutin Public Speaking tiap pekan, bergerak dalam berbagai kepanitiaan acara internenal Pondok, pembekalan Pengurusan Jenazah dari A-Z dengan, Manasik Haji yang dibimbing langsung dengan KBIH PD.Muhammadiyah Kab. Tegal, Workshop Pengajar Baca Tulis Qur’an (BTQ), dan pembekalan lainnya yang berhubungan dengan penunjang pelayanan kepada Umat.
Dan yang terakhir berfokus pada Kader Bangsa. PPAD selalu menanamkan jiwa-jiwa Patriot untuk membela Bangsa dan Negara, ini dibuktikan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya di berbagai acara resmi Pondok Pesantren dalam skala internal ataupun eksternal, mengadakan Upacara 17 Agustus atau hari besar Nasional lainnya, membentuk Pasukan Pengibar Bendera untuk berbagai Apel resmi, mengadakan Latihan Kepanduan Hizbul Wathan, KOKAM dan berbagai macam program lainya yang menguatkan jiwa Kebangsaan Indonesia.
Dengan rangkaian program pengaderan yang dilaksanakan di PPAD ini semuanya dikerjakan secara berjenjang, sistematis dan terbimbing. Diharapkan para Alumni PPAD sekurang-kurangnya bisa menjadi 4 kader yang sudah dicanangkan oleh Pondok Pesantren Muhammadiyah Ahmad Dahlan. Sehingga para Alumni PPAD bisa menjadi cahaya yang menyinari Umat dengan cahaya kemanfaatan, lebih sering disebut oleh Pak Din Syamsudin, “Tanwiirul Ummat Bil Manfa’ah”.
Alvin Qodri Lazuardy, Pengasuh dan Staff Pusat Data Informasi PPAD Kab. Tegal