YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah– Dalam rangka pengembangan ekonomi pesantren Muhammadiyah (pesantrenMu), LP2 (Lembaga Pengembangan Pesantren) PP Muhammadiyah mengadakan webinar peluang bisnis ritel Logmart, Jumat (9/4/21). Yaitu unit bisnis baru Suara Muhammadiyah di bidang penjualan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dalam webinar seri ke-23 yang diselenggarakan LP2 PP Muhammadiyah tersebut, diisi langsung oleh Deni Asy’ari Pemimpin Perusahaan Suara Muhammadiyah.
Dalam pemaparannya, Deni Asy’ari menyampaikan, bahwa salah satu visi dan misi didirikannya logmart adalah untuk menumbuhkan kultur enterpreneurship. “Jadi kami memiliki visi pendidikan dan pelatihan guna menumbuhkan kultur enterpreneurship di lingkungan persyarikatan,” jelasnya.
Menurutnya, selama ini kultur enterpreneurship belum benar-benar muncul di lingkungan persyarikatan. Padahal, ekonomi sudah digaungkan sebagai pilar Muhammadiyah selanjutnya yang mesti disegerakan untuk direalisasikan.
Dalam dakwah sendiri, ekonomi menjadi hal penting sebagai penunjang kelancaran dalam berdakwah. Tanpa ekonomi, dakwah tidak bisa berjalan maksimal.
Kemudian, Deni juga menyanyikan, bahwa Suara Muhammadiyah merasa tersanjung karena sejauh ini sudah berdiri 30 outlet logmart di pulau Jawa. Sedang sudah masuk daftar sudah ada 70 lebih lembaga dan instansi di lingkungan persyarikatan. “Ada 70 dalam waiting list kami. Insyaallah tahun ini terealisasi 100 outlet logmart,” harapnya.
Menanggapi hal tersebut, para anggota LP2 PP Muhammadiyah dan para pengurus pesantren Muhammadiyah, peserta webinar menyambut baik peluang bisnis ini. Kebanyakan peserta mengatakan, momen inilah yang sudah lama mereka nantikan. Yaitu momen untuk melahirkan unit usaha di lingkungan pesantren Muhammadiyah.
Perbedaan logmart dengan sistem ritel lain, Deni menggarisbawahi, bahwa logmat bukanlah Frances. Artinya baik tidaknya perkembangan outlet logmart tergantung pihak penyelenggara, dan keuntungan sepenuhnya milik penyelenggara, tanpa bagi hasil. Fungsi Logmart pusat sebagai distributor penyedia barang, tapi juga sekaligus Suara Muhammadiyah memberikan dampingan sekaligus pelatihan untuk tenaga pengelola dan manajemen.
Sedang terikat pembiayaan, Deni menegaskan, bahwa modal murni dari pihak penyelenggara, namun sejauh ini Suara Muhammadiyah sedang mengupayakan agar LAZISMU bersedia bergabung di program ini, terutama dalam hal pemberian atau peminjaman modal.
Sementara dalam pengantarnya, Masykuri Ketua LP2 PP Muhammadiyah menyampaikan, bahwa ini merupakan peluang yang baik untuk menumbuhkan ekonomi pesantrenMu. (gsh).