PCIM Malaysia Terlibat dalam Inisiasi Pendidikan bagi Anak Pekerja Migran Indonesia

KUALA LUMPUR, Suara Muhammadiyah-Sudah menjadi slogan sejagat bahwa ‘Pendidikan untuk Semua’. Meski idealnya begitu, nyatanya, tidak semua anak bisa mendapatkan pengalaman bersekolah.

Kisah pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia banyak lika likunya. Banyak anak-anak PMI yang tidak bisa bersekolah. Alasannya mulai dari masalah ekonomi/keuangan, kekangan waktu, masalah dokumen, atau memang tidak ada sekolah yang bisa menampung mereka di Malaysia ini.

Contoh saja, ada permasalahan PMI menikah di Malaysia namun pernikahannya belum didaftar resmi. Praktis, jika mereka memiliki anak, anaknya akan menemui masalah terkait legalitas dan dokumen.

Akhirnya, jadilah mereka anak-anak tanpa sekolah, berkeliaran di pasar, tidak belajar baca tulis, malah tidak bisa mengaji dan fardhu ain lainnya.

Untuk itu Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia bekerjasama dengan Kedutaan Besar RI di Kuala Lumpur mengupayakan langkah untuk mengatasi masalah sosial ini.

Salah satunya dengan mendirikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang akan menjadi laman sekolah bagi anak-anak PMI. Ide ini pertama kali digulirkan bersama Atase Pendidikan KBRI yang lampau Prof. Ari Purbayanto. Alhamdulillah, kini program tersebut akan segera terealisasi.

Sabtu malam (10 April 2021), langkah kecil itu dimulai dengan peresmian Sanggar Bimbingan PCIM Malaysia oleh Dr M. Farid Ma’ruf atase Pendidikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur. Turut hadir dengan dukungan penuh adalah Bpk Encik Abdul Hajar Kepala Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) beserta jajaran staf beliau.

Lokasi Sanggar Bimbingan ini di Jln Raja Alang Kampung Baru Kuala Lumpur. Di kawasan kantong pemukiman dan komersial warga Melayu di ibukota Malaysia.

Meski informal dan tanpa seragam, anak-anak didik Sanggar Bimbingan ini akan bisa belajar seperti anak lainnya. Malah mereka juga bisa ikut ujian dan mendapatkan ijazah resmi jika lulus. Nama mereka pun akan tercatat dalam sistem pendidikan nasional di Indonesia.

Dalam sambutan peresmiannya, Atase Pendidikan KBRI Dr Mokhamad Farid Ma’ruf menyampaikan apresiasinya terhadap Muhammadiyah Malaysia atas inisiatif ini.

Menyampaikan keyakinannya atas pengalaman Persyarikatan dalam bidang pendidikan dan pelayanan masyarakat, Farid berharap agar sinergi KBRI, SIKL dan PCIM ini dapat berjalan dengan baik dan semakin banyak pesertanya.

Sementara itu, ketua PCIM Malaysia Sonny Zulhuda juga berharap Sanggar ini menjadi pemantik pencerahan pendidikan anak-anak PMI di Malaysia dan perbaikan kehidupan PMI secara umumnya.

“Saya ucapkan terima kasih atas semua yang terlibat baik dari Majelis Pendidikan PCIM maupun dari PRIM Kampung Baru dan Himpunan Warga Muhammadiyah Bulubrangsi (HWMB). Mari kita ingat pesan guru kita yang baru saja meninggalkan kita hari ini Bpk Nadjib Hamid.”

“Untuk jadi pengurus Persyarikatan, memang dibutuhkan orang sibuk. Sibuk berbuat baik merupakan tanda mereka BERMANFAAT,” demikian Sonny menukil kata-kata Almarhum Nadjib Hamid, Wakil Ketua PWM Jawa Timur yang baru saja berpulang ke rahmatullah.

“Semoga anak-anak kita semua menjadi anak pembelajar. Berakhlak mulia, berdiri dan duduk sama tinggi dan sama pintar,” kata Sonny. (Tim Media PCIM Malaysia/rbs)

Exit mobile version