YOGYAKARTA – Suara Muhammadiyah berkerjasama dengan Lembaga Pengembangan Pesantren PP Muhammadiyah pada Rabu, 14 April 2021 mengumumkan pemenang lomba Gema Ramadhan 1442 H yang diselenggarakan khusus bagi santri Pondok Pesantren Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Terdapat tiga cabang lomba yang diperlombakan, diantaranya lomba da’i Muhammadiyah, tartil, dan penulisan khutbah Jum’at.
Haedar Nashir, Ketua Umum PP Muhammadiyah dalam sambutannya menyampaikan bahwa perlombaan ini merupakan salah satu upaya untuk mengaktualisasikan kemapuan diri para santri guna mensyiarkan Islam dan sekaligus sebagai ajang silaturahmi. Melalui perlombaan tersebut terdapat hal-hal positif yang dapat dikembangkan oleh para santri yaitu peningkatan kualitas diri melalui proses tempaan selama perlombaan berlangsung. Selain itu, perlombaan juga dapat dimaknai sebagai alat ukur kapasitas diri, seberapa jauh ilmu yang telah kita kuasai sebagai modal kita sebelum terjun langsung di masyarakat.
“Proses menuntut ilmu adalah proses yang berat karena berada di jalan Allah,” ujarnya.
Haedar menambahkan bahwa tidak ada yang rugi bagi seorang penuntut ilmu. Menurutnya, ilmu harus terus digali dan dipelajari dengan proses yang panjang. Proses inilah yang nantinya akan membentuk mental dan karakter kaum santri. “Jika proses menuntut ilmu terus dijalani dengan penuh keistiqomahan, maka akan mengantarkan pelakunya kepada jalan pencerahan,” tuturnya.
Pria yang pernah mengeyam kehidupan pesantren di Jawa Barat tersebut berpesan kepada para santri untuk terus menumbuhkan mentalitas juara di dalam sebuah perlombaan atau kompetisi. “Jika menang harus bersyukur, kalau kalah juga harus tetap bersyukur. Bukan malah sombong jika menang dan menyalahkan orang lain jika kalah,” ungkapnya.
Deni Asy’ari, Direktur Suara Muhammadiyah mengatakan bahwa kegiatan ini bukan saja penting bagi Pondok Pesantren dan para santri, tapi juga penting bagi Suara Muhammadiyah sebagai lembaga syiar dakwah persyarikatan. “Kami perlu untuk melakukan kemitraan dalam rangka melahirkan, membina, dan mendorong para da’i persyarikatan, para kader ulama Muhammadiyah yang hari ini tersemai di seluruh Pondok Pesantren Muhammadiyah,” tegasnya.
Dengan terlaksananya kemitran antara Suara Muhammadiyah dengan Lembaga Pengembangan Pesantren PP Muhammadiyah Deni berharap dapat memberikan semangat yang positif bagi dunia pesantren Muhammadiyah untuk terus menunjukkan prestasinya. Jika selama ini Muhammadiyah selalu identik dengan perguruan tinggi dan sekolah-sekolahnya, maka terbuka harapan bagi pesantren Muhammadiyah untuk menjadi identitas yang dominan bagi Muhammadiyah di masa yang akan datang.
“Sesungguhnya kita memiliki lebih dari 380 pondok pesantren yang dikelola dan dibina oleh persyarikatan Muhammadiyah. Dan melalui pondok pesantren pula kita memiliki harapan yang besar, sebagai bagian dari proses edukasi kepada masyarakat,” paparnya.
Masykuri, Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren PP Muhammadiyah menyampaikan apresiasinya kepada seluruh santri peserta lomba yang telah berproses dengan baik. Menurutnya ada beberapa manfaat dari perlombaan tersebut yaitu sebagai syiar dan sebagai motivasi untuk memicu dan memacu para santri mengeluarkan potensi terbaiknya. Selain itu juga untuk mendorong para santri menbudayakan etos kerja keras. “Untuk menghasilkan sesuatu yang memuaskan, tentu dibutuhkan kerja keras dan kedisiplinan. Saya berharap dengan adanya kegiatan ini dapat memacu para santri agar lebih bersemangat dan bekerja keras untuk mencapai prestasi yang terbaik,” pesanya. (diko)