YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta gelar Pelatihan Jualan Online (Ahad, 2/5/2021). Pelatihan tersebut merupakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Dosen UNISA Yogyakarta yang bermitra dengan Pimpinan Ranting (PRM) Nitikan. Peserta pelatihan berjumlah 20 orang yang merupakan pelaku usaha mikro di wilayah PRM Nitikan dengan produk seperti bahan minuman rosella, baju batik, madu, kurma, tempe coklat, kue dan sebagainya. Hadir sebagai narasumber Dwi Kuswantoro, pemrakarsa Jogja Tetulung dan Wuri Rahmawati, Dosen Prodi Komunikasi UNISA Yogyakarta
Iwan Setiawan, Ketua tim PKM menjelaskan bahwa mewabahnya pandemi Covid-19 memukul hampir seluruh sektor, salah satunya sektor industri rumah tangga (UMKM). “Banyak pelaku industri rumahtangga yang merasakan pendapatannya menurun akibat ketidakpastian pasar dan tidak adanya pelanggan yang membeli produk,” ungkap Iwan Setiawan. Oleh karena itu maka diperlukan ikhtiar untuk dapat menggerakkan kembali berbagai industri rumahtangga di wilayah PRM Nitikan salah satunya melalui kegiatan pelatihan ini, pangkasnya.
Pandemi Covid-19 telah menyebabkan kondisi ekonomi nasional terpuruk dan saat ini baru sekitar 40% kegiatan perekonomian bergeliat, ungkap Dwi Kuswantoro. “Hari ini yang hampir tidak mengalami perubahan adalah toko-toko kelontong penyedia bahan makanan pokok. Hal ini karena selama pandemi masyarakat tidak berpikir tentang kebutuhan rekreasi, membeli baju, perkakas rumah tangga dan sebagainya”, imbuh Dwi Kuswantoro.
“Ke depan, perlu dibangun digital marketing ecosystem yang tertata, mudah dijalankan oleh para pelaku usaha dan mudah diikuti atau diaplikasikan oleh konsumen,” pangkasnya.
Salah satu faktor yang dapat memengaruhi keputusan pembeli adalah penampilan produk menarik yang dapat dilihat dari kemasan maupun foto produk, jelas Wuri Rahmawati. “Kunci dalam kemasan dan foto produk adalah tampilannya “ngawe-awe” calon pembeli untuk menghampiri, memunculkan keingintahuan calon pembeli atas produk tersebut, mendorong calon pembeli untuk mendekati produk tersebut. Ya bahasa gaulnya calon pembeli menjadi kepo.com”, paparnya.
“Untuk menghasilkan kemasan dan foto produk yang menarik maka harus disiapkan konsep, teknik dan desaignnya, sehingga tampilan produk akan terlihat rapi, simpel, elegan dan penuh estetika,” jelasnya.
Di sesi akhir, peserta pelatihan melakukan praktek langsung pengambilan foto produk menggunakan kamera handphone dengan didampingi oleh mahasiswa Prodi Komunikasi dan tim KKN Mubaligh Hijrah UNISA Yogyakarta. “Harapan kami setelah pelatihan ini peserta bisa mempraktekkannya untuk mengambil foto produk sesuai dengan materi yang disampaikan,” tutup Iwan Setiawan. (diko)