Sedih, Sering Dibilang “Gemulai”

Sedih, Sering Dibilang “Gemulai”

Assalamu’alaikum wr wb.

Ibu Emmy yang terhormat, saya pemuda (18 tahun) mempunyai postur tubuh tinggi semampai, jari-jari lentik dan wajah yang cenderung cantik, sehingga banyak orang yang menghina dan mengejek saya. Mereka bilang saya cantik dan lebih cocok jadi perempuan.

Saya terlahir memang demikian. Ini takdir dari Allah. Yang saya tidak terima, orang-orang mengejek dan memperlakukan saya seperti perempuan. Tindakan ini benar-benar membuat saya ‘kuper’ dan terpojok. Bagaimanapun, saya terlahir sebagai laki-laki dan ingin menjadi lelaki seutuhnya. Saya juga menyukai lawan jenis. Tapi, keadaan fisik saya menyebabkan banyak perempuan mengejek saya. Padahal, saya ingin para wanita bisa melihat aura dan karisma saya sebagai lelaki tulen.

Apakah saya harus merubah fisik saya? Memang ada tindakan medis yang bisa membuat saya jadi jantan? Apa yang harus saya perbuat, Bu? Mohon sarannya. Terima kasih atas jawabannya.

Wassalamu’alaikum wr wb.

Fadi, somewhere

Wa’alaikumsalam wr wb.

Fadi yang baik, ketika seseorang mengalami ketidaknyamanan dan ketidakbahagiaan, penyebabnya bisa bermacam-macam. Umumnya, ada beberapa tipe individu yang datang dengan keyakinan bahwa ia bermasalah. Pertama, ia merasa bermasalah dan memang bermasalah secara objektif. Kedua, ia merasa punya masalah, tapi sebenarnya ia hanya terlalu sensitif, terlalu curiga, atau terlalu takut bila memakai standar kewajaran. Ketiga, orang yang tidak mempunyai masalah. Padahal masalahnya sudah parah. Dialah yang paling membutuhkan waktu dan upaya, serta hadir di depan psikolog dibawa orang lain.

Menurut saya, Anda termasuk yang kedua, ya Fadi. Anda mempunyai masalah, tetapi bisa jadi tak seheboh seperti perasaan Anda kini. Artinya, tubuh Anda memang demikian. Tapi, bila Anda merasa sering diejek dan tidak nyaman arena hal itu, kemungkinan ketidaknyamanan muncul karena Anda terlalu fokus pada keadaan fisik yang Anda miliki.

Tidak bisa dipungkiri bahwa manusia adalah kesatuan pikiran dan tubuh. Banyak pemikiran-pemikiran tentang diri pribadi terkait erat dengan penghayatan seseorang tentang aspek fisik di dalam dirinya. Bukankah pendek, gemuk, ganteng, jelek bukan konsep yang pasti? Ada perempuan gemuk, tapi ia tetap percaya diri memakai baju ketat, laiknya perempuan langsing. Tetapi ada pula yang sebenarnya tidak gemuk, tetap meributkan bahwa ia terlalu gemuk. Jadi, penghayatan dan keyakinan kita tentang diri sendiri sangatlah individual.

Fadi, kita tidak berdekatan, maka bagaimana kalau Fadi tanya pada orang tua, kakak atau adik. Apakah yang Anda rasakan itu juga terlihat oleh orang-orang terdekat Anda? Artinya bahwa keadaan fisik Anda itu memang benar membuat Anda tidak “macho”?

Ada dua kemungkinan jawaban. Pertama, mereka menjawab tidak benar. Nah, ini berarti Anda harus meyakinkan diri kalau memang ada orang yang pernah mengejek atau menangganggu Anda. Anggap saja mereka jail dan tidak perlu diingat-ingat lagi. Kedua, mereka mengatakan secara keseluruhan sebenarnya Anda memang “melambai” lemah gemulai. Kalau Anda mendapatkan jawaban yang kedua, keadaan fisik Anda hanya salah satu faktor. Solusinya bukan tindakan medis, melainkan mengubah konsep diri dan yainkan diri bahwa Anda memang lelaki tulen dan jantan. Oleh karena itu seluruh bahasa tubuh, gaya dan gerakan harus disinkronkan dengan keyakinan bahwa Anda memang laki-laki dan bukan laki-laki gemulai.

Selain mental, ubah juga penampilan fisik Anda. Langkah paling mudah dan insyaaAllah membawa hasil adalah cara berjalan. Lihat sekeliling, bagaimana ayunan tangan seorang lelaki. Kepala, cara menoleh dan cara berdirinya. Latih ini sampai ada komentar dari lingkungan bahwa Anda sudah berubah. Kemudian cara berbicara jangan kemayu. Anda harus lebih tegas dan lugas. Jangan sungkan dengan masukan dari lingkungan. Hal ini adalah dukungan yang tidak terhingga maknanya bagi Anda. Jalankan saran saya dan ubahlah cara pandang terhadap diri sendiri dan fokus pada kejantanan Anda. Saya yakin keadaan fisik Anda tida akan mengganggu lagi.

Ke depan, cari perempuan yang lebih cantik dan berpendidikan. Karena perempuan yang intelek tak akan mengolok-olok Anda bila ia menolak “tembakan” Anda. Semoga kini Anda lebih bisa menata diri. Aamiin.


Sumber : Majalah SM Edisi 02 tahun 2019

Kami membuka rubrik tanya jawab masalah keluarga. Pembaca bisa mengutarakan persoalan dengan mengajukan pertanyaan. Pengasuh rubrik ini, Emmy Wahyuni, Spsi. seorang pakar psikologi, dengan senang hati akan menjawabnya

Exit mobile version