Pelajaran dari Doa Nabi Ibrahim
Oleh Athiful Khoiri
الحَمْدُ للهِ الَّذِي هَدَى الْمُتَّقِيْنَ الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ وَفَضَّلَهُمْ بِالْفَوْزِ الْعَظِيْمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ الرَّحْمنُ الرَّحِيْمُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا أَفْضَلُ الْمُرْسَلِيْنَ، اللّهُمَّ فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ذِي الْقَلْبِ الْحَلِيْمِ وَآلِهِ الْمَحْبُوْبِيْنَ وَأَصْحَابِهِ الْمَمْدُوْحِيْنَ وَمَنْ تَبِعَ سُنَّتَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ، وَبَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ وَنَجَا الْمُطِيْعُوْنَ.
Jamaah Jumat yang di rahmati Allah
Pada hari Jumat siang ini, kita kembali dapat menunaikan ibadah shalat Jumat dalam keadaan sehat wal-‘afiyat. Ungkapan syukur sudah senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah Swt, di saat pandemi Covid-19 yang semakin mengkhawatirkan, kesempatan ini masih bisa kita peroleh dengan baik. Kita berdoa, semoga pandemi segera berakhir dengan segera. Amin.
Shalawat beserta salam semoga tercurahkan kepada khoirul anam, manusia terbaik yang menjadi teladan sepanjang zaman, yang telah menyampaikan risalah, ajaran, serta konsep yang komprehensif bagaimana ikhtiar dalam menjaga diri, dan tabah dalam menghadapi musibah, termasuk pandemi Covid-19 ini.
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah
Doa adalah intisari ibadah. Dalam Al-Qur’an, Allah menuturkan berbagai doa yang dipanjatkan para hamba pilihan. Banyak doa yang dilangitkan para rasul dan perjalanan hidup mereka. Dari berbagai kisah mulia itu, kita bisa mengambil ibrah berharga dalam menyampaikan permohonan kepada Allah Swt. Dan di antara doa para rasul yang mudah kita jumpai dalam Al-Qur’an adalah doa khalilullah Ibrahim a.s. Berikut di antaranya:
Doa Nabi Ibrahim a.s. dalam Surat As-Shaffat ayat 100:
رَبِّ هَبۡ لِي مِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ
Artinya: “Tuhan Pemeliharaku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang saleh.”
Doa Nabi Ibrahim a.s. dalam Surat Ibrahim ayat 35:
وَإِذۡ قَالَ إِبۡرَٰهِيمُ رَبِّ ٱجۡعَلۡ هَٰذَا ٱلۡبَلَدَ ءَامِنٗا وَٱجۡنُبۡنِي وَبَنِيَّ أَن نَّعۡبُدَ ٱلۡأَصۡنَامَ
Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: “Tuhan Pemeliharaku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari menyembah berhala-berhala.”
Doa Nabi Ibrahim a.s. dalam Surat Ibrahim ayat 40-41:
رَبِّ ٱجۡعَلۡنِي مُقِيمَ ٱلصَّلَوٰةِ وَمِن ذُرِّيَّتِيۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلۡ دُعَآءِ رَبَّنَا ٱغۡفِرۡ لِي وَلِوَٰلِدَيَّ وَلِلۡمُؤۡمِنِينَ يَوۡمَ يَقُومُ ٱلۡحِسَابُ
Artinya: “Tuhan Pemeliharaku, jadikanlah aku dan dari keturunanku orang-orang yang (tetap) melaksanakan shalat secara berkesinambungan; Tuhan Pemelihara kami, perkenankanlah doa kami. Tuhan Pemelihara kami, ampunilah aku dan kedua ibu-bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari Perhitungan (Hari Kiamat).”
Doa Nabi Ibrahim a.s. dalam Surat Al-Baqarah ayat 126:
وَإِذۡ قَالَ إِبۡرَٰهِۧمُ رَبِّ ٱجۡعَلۡ هَٰذَا بَلَدًا ءَامِنٗا وَٱرۡزُقۡ أَهۡلَهُۥ مِنَ ٱلثَّمَرَٰتِ مَنۡ ءَامَنَ مِنۡهُم بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِۚ قَالَ وَمَن كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُۥ قَلِيلٗا ثُمَّ أَضۡطَرُّهُۥٓ إِلَىٰ عَذَابِ ٱلنَّارِۖ وَبِئۡسَ ٱلۡمَصِيرُ
Artinya: Dan (ingatlah), ketia Ibrahim berdoa: “Tuhan Pemeliharaku, jadikanlah negeri ini (negeri yang) aman sentosa dan anugerahilah rezeki berupa buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan Hari Kemudian.”
Jamaah Jumat yang di rahmati Allah
Becermin dari doa-doa yang dipanjatkan Nabi Ibrahim di atas, ada beberapa teladan yang perlu kita perhatikan dalam menyampaikan doa kepada Allah Swt. Pertama, Nabi Ibrahim berdoa agar diberikan keturunan yang saleh. Dalam bahasa Arab, saleh bermakna terhindar dari kerusakan dan keburukan. Maka orang yang saleh berarti orang yang terhindar dari kerusakan atau hal-hal yang bersifat buruk. Yang dimaksud tentu saja perilakunya dan kepribadiannya, yang mencakup kata, sikap, perbuatan, pikiran, bahkan perasaannya.
Kedua, dalam setiap doanya, Nabi Ibrahim selalu mengikutsertakan anak-anak keturunannya. Beliau tidak semata-mata memohon kebaikan untuk dirinya sendiri, melainkan untuk generasi penerusnya. Ini menandakan bahwa Ibrahim tidak egois sebagai orang tua yang diberikan amanah oleh Allah Swt.
Ketiga, selain tidak melupakan anak-keturunannya, Nabi Ibrahim juga selalu mendoakan negeri di mana dia tinggal dengan pelbagai kebaikan. Ini penting. Ibrahim selalu memohon keamanan, ketenteraman, kemakmuran, dan rezeki yang cukup untuk penduduk negerinya. Kota Makkah yang didoakan begitu aman, nyaman, dan tenteram. Siapa saja yang berkunjung akan tercukupi kebutuhannya. Bahkan siapa saja yang pernah berkunjung akan selalu memiliki keinginan untuk kembali mengunjunginya lagi dan lagi.
Dan, keempat, Nabi Ibrahim selalu memohon ampunan untuk dirinya, kedua orangtuanya, juga segenap kaum muslimin di manapun mereka untuk kebaikan kelak di Hari Perhitungan. Ini berita sangat menggembirakan, bukan? Bagaimana mungkin Allah Swt. menolak doa kekasihnya khalilullah Ibrahim a.s.
Demikianlah, di kehidupan sehari-hari, dalam berdoa hendaklah kita meniru apa yang dilakukan Nabi Ibrahim a.s. Kita memohon keturunan yang saleh, selalu mengikutsertakan keluarga dan keturunan kita, tidak lupa mendoakan keamanan dan ketenteraman negeri dimana kita tinggal, juga memohonkan ampunan kepada semua orang yang beriman.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Kedua, Doa Nabi Ibrahim
الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ هَدَانَا لِهذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ صَادِقُ الْوَعْدِ الْأَمِيْنُ، اللّهُمَّ فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ، فَأُوْصِيْنِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ حَقَّ تُقَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ،
Jamaah Jumat yang di rahmati Allah
Ya Allah, perbaikilah bagiku, agamaku yang merupakan pelindung urusanku; perbaikilah bagiku, duniaku yang di dalamnya terdapat penghidupanku; perbaikilah bagiku, akhiratku yang di dalamnya tempat kembaliku; jadikanlah kehidupan sebagai tambahan kebaikan bagiku; dan jadikanlah kematian sebagai istirahat bagiku dari segala keburukan.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِيْ إِلَيْهَا مَعَادُنَا، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِيْ كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَتَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ.
رَبَّنَا آتِنَا فيِ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فيِ الآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَ تُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَ سَلاَمٌ عَلَى المُرْسَلِيْنَ، وَ الحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
Mahasiswa Pascasarjana Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta