Masuk Semua
Oleh : Bagus Kastolani
Seorang guru menata di meja kelas; toples besar, batu besar, batu kecil, kerikil, pasir dan air. Setelah itu, ia bertanya kepada para muridnya di kelas, “Apakah semua barang ini, batu besar, batu kecil, kerikil, pasir dan air bisa masuk semua ke toples besar ini?” Semua murid menjawab serempak, bisa!!! “Bagaimana caranya?”, lanjut tanya sang guru. Masing-masing murid mencoba urutan memasukkan kelima barang tersebut ke dalam toples besar tersebut. Bahkan ada yang memasukkan secara acak dan tak beraturan. Semua usaha itu pun gagal memasukkan semua kelima barang tersebut ke dalam toples besar itu.
Sang Guru pun tak henti menyemangati semua muridnya untuk memenuhi tugasnya dengan memasukkan semua barang itu ke dalam toples tanpa ada barang yang tertinggal. Namun setelah sekian lama mencoba para murid taka da satu pun yang dapat memasukkan ke dalam toples besar tersebut. Hingga pada akhirnya Sang Guru membuka kartu rahasianya agar kita bisa memasukkan kesemua barang tersebut. Sang Guru membawa batu besar kedalam toples, disusul batu kecil yang dimasukkan.
Setelah itu, ia memasukkan kerikil yang ukurannya lebih kecil sehingga dapat mengisi kekosongan ruangan batu besar dengan batu kecil. Dilanjutkan Sang Guru dengan memasukkan pasir yang lebih lebut ukurannya sehingga ia bisa masuk ke rongga antara batu besar, batu kecil dan kerikil. Langkah terakhir, Sang Guru memasukkan air yang selalu dapat memasuki rongga-rongga diantara keempat barang yang lain. Walhasil, semua barang tersebut dapat masuk dalam toples besar tanpa ada yang tersisa.
Teman, seringkali kita mempunyai banyak hal yang harus kita masukkan dalam kehidupan kita yang harus kita akomodasi semua. Ibarat kehidupan kita ini adalah toples tadi maka kita harus memprioritaskan batu besar untuk masuk dalam kehidupan kita. Apa itu batu besar? Batu besar adalah hal-hal besar yang dapat mengubah dan memajukan hidup kita. Pilihlah batu besar yang mempunyai dampak secara besar pula terhadap kehidupan kita.
Ingat hidup kita ini tidak hanya di dunia namun juga hidup di akhirat. Maka batu besar pertama kita adalah bekal untuk kehidupan akhirat yang lebih abadi. Disusul batu besar kita tentang karya yang akan memberikan aktualisasi diri kita sehingga kita bermanfaat untuk ummat. Setelah itu, susulah dengan batu kecil, kerikil, pasir dan air maka pastilah semua hal-hal yang akan kita masukkan dalam kehidupan kita bisa kita akomodasi dengan baik. Bukankah batu besar yang nampak dalam toples kehidupan kita?
Huwallahu a’lam bi showab.
Sumber : Majalah SM Edisi 23 Tahun 2020