JAKARTA—Kiprah ‘Aisyiyah yang lebih satu abad ini tidak diragukan lagi baik di kancah nasional maupun internasional. Kebesaran ‘Aisyiyah ini tidak lepas dari keterbukaan pemikiran Muhammadiyah sebagai organisasi induk dalam mengakui dan melibatkan peran perempuan di tingkat multilevel.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengakui peran satu abad Aisyiyah di negeri ini telah diwarnai dengan segudang aktivas dan visi kerja yang berkemajuan. Nadiem menegaskan bahwa apa yang telah dilakukan Aisyiyah sejatinya agar Islam tegak sebagai pembawa solusi bukan pencipta petaka.
“Lebih dari satu abad Aisyiyah secara istiqamah menjadi gerakan perempuan muslim berkemajuan yang mengupayakan tegaknya agama Islam dan terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,” tutur Nadiem.
Salah satu yang melatarbelakangi berdirinya ‘Aisyyah adalah karena kondisi yang memprihatinkan terkait dengan posisi dan peran perempuan yang ditempatkan hanya sebatas urusan domestik rumah tangga. Dengan adanya peran perempuan di ruang-ruang publik, Nadiem semakin optimis kehadiran Aisyiyah di negeri ini akan turut membantu dan menyukseskan Indonesia menuju generasi emas.
“Bidang dakwah yang menjadi wilayah kerja Aisyiyah antara lain Tabligh, Pendidikan, Kesehatan, Sosial, Ekonomi, Perkaderan serta Pendidikan Politik dan Kewarganegaraan turut mendukung visi nasional peningkatan kualitas SDM menuju Indonesia emas,” ungkap Nadiem.
Selain itu, Nadiem mengingatkan agar milad yang ke-104 ini disyukuri dan dimaknai sebagai momentum untuk menguatkan tekad dan menyatukan langkah menuju kemajuan di tengah upaya bersama untuk bangkit dari situasi yang sulit.
“Selamat Milad Aisyiyah yang ke-104. Semoga segala niat baik dan upaya yang kita lakukan, diridhai Allah SWT,” pungkasnya. (ppa/ppm/rbs)