YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah-Timur Tengah menjadi impian ribuan penuntut ilmu syar’i dari belahan dunia, wabil khusus di Indonesia. Animo masyarakat untuk melanjutkan studi ke Timur Tengah dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Tercatat saat ini lebih dari 9000 mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di berbagai perguruan tinggi di kawasan Timur Tengah yang meliputi Maroko, Yaman, Sudan, Yordania, Mesir dan Madinah. Terkhusus Mesir, selain terkenal sebagai negara pencetak ulama terkemuka, juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelajar muslim. Tak ayal, Universitas Al Azhar Kairo menjadi kampus idaman bagi para pelajar muslim yang ingin bertholabul ‘ilmi.
Di tengah suasana yang tak menentu karena pandemi Corona, santri Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School (MBS) Sleman Yogyakarta, kembali memberi kabar gembira untuk almamater tercinta. Tertanggal 12 Mei 2021, ada 20 santri MBS yang diterima pada Seleksi Calon Mahasiswa Baru di Perguruan Tinggi Luar Negeri Timur Tengah (Maroko dan Mesir) yang diadakan oleh Kementrian Agama.
Menjadi kesyukuran tersendiri bagi keluarga besar MBS Sleman Yogyakarta, dengan adanya 20 santri yang mendapatkan kesempatan belajar ke Timur Tengah yang diharapkan mampu memberikan peran dan sumbangsih kepada dakwah Islam kelak setelah pulang ke Indonesia. Wabil khusus bergerak di bawah naungan persyarikatan Muhammadiyah tentunya.
Untuk tahun ini, Kementrian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam selaku penyelenggara Seleksi Calon Mahasiswa Baru di Perguruan Tinggi Luar Negeri Timur Tengah, yang dikuti sekitar 5752 pendaftar dengan tujuan dua negara. Sebanyak 5216 siswa mengambil pilihan ke Mesir, 536 siswa yang lainnya memilih kuliah di Maroko.
Ujian seleksi sendiri dilakukan dalam dua tahapan, pertama tes tulis secara online yang dilaksanakan dalam dua hari, 28-29 April 2021. Dalam ujian kali ini, peserta diuji kompetensi kemampuan bahasa arab nya. Soal-soal yang diujikan juga sebagian besar sudah pernah dipelajari di pondok. Uniknya, tes kali ini memakai sistem Computer Based Test (CBT), yang memang merupakan kali pertamanya. Dengan tes berbasis CBT, peserta bisa langsung mengetahui hasil nilainya. Kedua, tes wawancara yang dilaksanakan pada 3-5 Mei 2021. Dengan ketentuan hanya peseta yang memenuhi batas minimal skor 65 pada tes tulis sebelumnya yang dapat mengikuti tes tahap dua ini
Selanjutnya ke-20 santri ini akan menyusul alumni-alumni senior yang terlebih dahulu belajar di sana. Setidaknya, tercatat ada 26 alumni MBS yang sedang menempuh studi S1 di Universitas Al Azhar Mesir. Namun sebelum itu mereka akan terlebih dulu mengikuti pendalaman Bahasa di PUSIBA (Pusat Studi Islam dan Bahasa Arab) cabang resmi Markaz Lughoh Syekh Zayd Kairo. (red)
Daftar Santriwan & Santriwati PPM MBS Sleman Yogyakarta yang telah diterima di Perguruan Tinggi Luar Negeri Timur Tengah (Maroko dan Mesir) :
- Muhammad Adnan Effendy (Lulus Th. 2021 – Mesir)
- Ahsan Jiddan Tarigan (2021 – Mesir)
- Daffa Allamsyah (2021 – Mesir)
- Fata Alhusnaini (2021 – Mesir)
- Jundi Abdurrahman (2021 – Maroko)
- Muhammad Amin Alwan (2020 – Mesir)
- Faruq Murtadho (2020 – Mesir)
- Dyah Audia Syawwalina (2021 – Mesir)
- Renaldhi Sheva Perdana (2020 – Mesir)
- Aushaf Nabila Farahdhiya (2020 – Mesir)
- Nadya Kamila (2021 – Mesir)
- Fahd Abdul Malik (2021 – Mesir)
- Muh.habib Septiawan (2021 – Mesir)
- Rifa’atul Mahmudah (2021 – Mesir)
- Mentari Fatayatul Aisyiah (2021 – Mesir)
- Salila Ardiyah Nailatul Aliyah (2021 – Mesir)
- Husnu Diana Al-Hanifia El-Liwani (2021 – Mesir)
- Muh. Rizqi Zuhair Maulana (2020 – Mesir)
- Hanif Adillah (2021 – Mesir)
- Muhammad Fery Al Hazmi (2019 – Mesir)