YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Dalam momentum Idul fitri 1442 H, Menteri BUMN RI Erik Thohir dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, melakukan kunjungan halalbihalal ke PP Muhammadiyah di Yogyakarta, Sabtu (22/5/2021). Rombongan disambut Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir bersama Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto dan Ketua MPKU PP Muhammadiyah Agus Samsudin.
Silaturahmi yang bersifat kekeluargaan ini bertujuan untuk menjalin dan memperkuat relasi yang selama ini telah terbangun dengan baik. “Muhammadiyah dengan berbagai lembaga pemerintahan termasuk dengan kementerian-kementerian dan para menteri, juga tentu dengan presiden dan wakil presiden, juga dengan lembaga legislatif, kekuatan partai politik, dan juga dengan unsur-unsur di lembaga yudikatif dan seluruh kelembagaan yang ada dalam kehidupan bernegara kita selalu menjalin hubungan yang baik, saling memberi informasi, saling memberi masukan, bahkan juga kritik yang membangun,” ungkap Haedar.
Kedatangan dua menteri tersebut, menurut Haedar, juga dimaksudkan untuk menjaga komunikasi dan kolaborasi antara pemerintah dengan gerak Muhammadiyah yang luas di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, pemberdayaan masyarakat dan berbagai kegiatan yang bersifat membawa kemajuan masyarakat dan bangsa.
“Dan kebetulan juga pada saat ini Muhammadiyah sedang terus melaksanakan tugas untuk penanganan Covid-19 di mana ada kaitannya dengan peran Pak Erik dan Pak Lutfi sehingga kolaborasi dan komunikasi itu menjadi sesuatu yang sangat penting,” tambah Haedar.
Di kantor Cik Ditiro, dua menteri tersebut juga diajak mengunjungi Pusat Syiar Digital Muhammadiyah untuk melihat database penanganan Covid-19 MCCC bersama ‘Aisyiyah.
“Kita juga berdiskusi mengenai kondisi kehidupan kebangsaan secara positif yang memerlukan peran kolaborasi, peran kerjasama dari kekuatan masyarakat yakni Muhammadiyah. Dan kami Muhammadiyah selalu menjadi kekuatan masyarakat yang terus berbuat untuk bangsa, untuk negara, tetapi kami juga memberi masukan-masukan yang konstruktif untuk kemajuan bangsa dan negara,” tutup Haedar Nashir. (ppm/rbs)