Derap Langkah PRM Tapis

Derap Langkah PRM Tapis

Secercik cahaya sang surya mulai menampakan sinarnya. Ranting Muhammadiyah yang usianya sangat muda telah melangkahka kaki dakwah di bumi borneo tersebut. Sebuah desa di Kalimanatan Timur, tepatnya di Kecamatan Tanahgrogot, Kabupaten Paser. Kini desa tersebut dikenal dengan nama Desa Tapis. Usinya masih muda, berdiri tahun 2012 yang lalu, merupakan hasil dari pemekaran Desa Jone di Kecamatan yang sama.  Dari pemekara desa tersebut pula kader-kader persyarikatan berinisiatif melebarkan sayap dengan mendirikan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Tapis pada tahun 2017.

Kurang lebih baru 2 tahun berdiri, PRM Tapis telah memulai membangun dan mengkonsolidasi umat agar menjadi umat yang satu visi. Husni Radianor Ketua PRM Tapis mengatakan, setiap dua kali dalam sebulan jamaah dikumpulkan pada hari Ahad di pekan pertama dan kedua untuk menghadiri pengajian.  Tak hanya itu dalam pengajian tersebut ada suguhan sarapan bersama. Jamaah pengajian tersebut hadir dari anggota persyarikatan, masyarakat sekitar dan wali murid TK ABA Tapis.

“Untuk sementara fokus di Pengajian, karena membangun umat dulu jadi fokus di sana dulu,” Papar Husni. Karenanya ia mengakui, untuk saat ini belum maksimal dalam menggarap kaderisasi ditingkatan Organisasi otonom seperti halnya di Pemuda Muhammadiyah dan lain sebagainya. Saat ini PRM Tapis fokus pada membangun koneksi antar jamaah sehingga satu visi.

“Jamaah akan jadi satu visi jika sering bertemu. Jadi mungkin pengembangan Pemuda masih jangka panjang.”ungkap Husni mengenai perkembangan Pemuda Muhammadiyah.

Dalam menjalankan aktifitas dakwah dan organisasi, PRM Tapis mendirikan pusat kuliner yang disewakan kepada masyarakat pegiat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Tujuannya tidak untuk mencari keuntungan, akan tetapi untuk menghidupi persyarikatan dan membantu usaha masyarakat sekitar. Hasil dari penyewaan lapak di Surya Mart tersebut digunakan untuk akomdasi pengajian, subsidi gaji gurur-guru TK dan pembangunan gedung baru untuk TK itu sendiri.

Dari sekian perjalanan PRM Tapis di usia mudanya tak mengelakan adanya hal-hal yang harus di evaluasi, diperbaiki dan ditinggkatkan. Menurut Husni, untuk saat ini di PRM Tapis masih kekurangan dai untuk mengelola pembinaan keagamaan yang ada di lingkungan Ranting.

Keterbatasan yang ada pada PRM Tapis tak mengahalangi mereka untuk memiliki harapan besar ke depannya. Husni mengharapkan, kedepannya PRM Tapis ingin mendirikan balai pendidikan dan latihan, sekolah dasar hingga dapat memiliki serta mengelola sebuah penginapan atau guest house. Ia berharap pula ke depannya, dari apa yang telah diikhtiarkan oleh PRM dapat menjadi perantara agar masyarakarat memiliki kondisi pendidikan dan lingkungan sosial yang baik. (dani/gsh).


Sumber : Majalah SM Edisi 17 Tahun 2019

Exit mobile version