ANKARA, Suara Muhammadiyah – Lolos Beasiswa Türkiye Bursları membuat Dion Maulana Prasetya, Dosen Hubungan Internasional (HI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kini bisa merasakan atmosfer belajar di Turki, tepatnya di Ibukota Ankara. Sejak 2019 lalu, Dion telah menimba ilmu Doktoral Hubungan Internasional di Ankara Yıldırım Beyazıt Üniversitesi (AYBÜ). Kali ini, ia akan membagikan cerita bagaimana Turki begitu istimewa di matanya.
Dion menceritakan bahwa seleksi beasiswa Türkiye Bursları sangat ketat. Apalagi melihat jumlah pendaftar yang diterima hanya 80 orang dari 8.000 pada 2019. Jumlah itu dibagi kembali menjadi jenjang sarjana, magister dan doktor. Menurutnya, Turki kini menjadi destinasi pendidikan baru bagi masyarakat Indonesia. “Destinasi pendidikan Turki semakin ke sini semakin diminati. Dapat dilihat dari jumlah peserta yang mendaftar,” tuturnya lebih lanjut.
Disampaikan Dion, kebiasaan kerja keras dan kerja tuntas di UMM sangat membantunya dalam menghadapi perkuliahan di sana. Tidak hanya di dalam kampus, tapi juga aktivitasnya di luar kampus. Di samping itu, ia menekankan bahwa tidak hanya keras dan tuntas saja, tapi yang paling penting adalah kejujuran dalam segala hal.
Menurutnya, Turki tidak hanya menjadi destinasi pendidikan yang menarik saja, ada berbagai daya tarik menarik tersendiri. Salah satunya bisa dilihat dari aspek budaya. Ia bercerita bahwa orang Turki memiliki kepercayaan diri yang luar biasa. Hal itu berpengaruh pada banyak aspek, termasuk sistem pendidikannya yang selalu menggunakan bahasa Turki. “Saking percaya dirinya, tidak banyak orang sini yang belajar bahasa asing,” ungkapnya.
Dion juga sempat menceritakan beberapa destinasi menarik dan istimewa. Jika ingin mengunjungi tempat yang sarat akan sejarah, ia merekomendasikan peninggalan Anatolia, Anatolia, Byzantium Romawi bahkan juga Ottoman. Tidak ketinggalan Makam Mustafa Kemal At-Taturk. Situs ini tidak hanya istimewa tapi juga menjadi lambang sejarah nasionalisme Turki.
“Jadi di Turki banyak aktivitas pelestarian peninggalan bersejarah yang digalakkan. Semua situs peninggalan dirawat sedemikian rupa sehingga suasana klasik sangat terasa di sini,” ungkapnya mengakhiri. (diko)