Menjaga Pandangan dan Lisan

Menjaga Pandangan dan Lisan

Menjaga Pandangan dan Lisan

Oleh : Dwi Arianto

إِنَّ اْلحَمْدَ لِلّهِ نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ، وَ نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَ مِنْ سَيِّئاَتِ أَعْمَالِناَ. مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضَلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَا دِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. الَّلهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلىَ نَبِيِّناَ مُحَمَّد وَ عَلىَ اٰلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ فَياَعِبَادَ اللهِ. أُصِيْكُمْ وَإَيّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ

Kaum Muslimin Jama’ah Jum’at Rahimani wa Rahimakumullah

Puji dan syukur kehadirat Allah swt yang senantiasa memberikan seluruh nikmatnya kepada kita semua, yang mustahil kita bisa menghitungnya. Dengan kenikmatan tersebut kita dapat menjalan perintah dan menjauhi laranga-Nya. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah dan limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw.

Kaum Muslimin Jama’ah Jum’at Rahimani wa Rahimakumullah

Allah swt berfirman di dalam Al-Qur’an Surat Al-Balad ayat 8-10:

أَلَمۡ نَجۡعَل لَّهُۥ عَيۡنَيۡنِ ,وَلِسَانٗا وَشَفَتَيۡنِ ,وَهَدَيۡنَٰهُ ٱلنَّجۡدَيۡنِ

Artinya: “Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, lidah dan dua buah bibir. Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan” (Al-Balad [90]: 8-10).

Melalui ayat ini kita dapat melihat kisah Fudhoil bengis ketika membaca ayat ini. Betapa tidak, dia menangis dikarenakan nikmat Allah swt yang sungguh besar, yaitu nikmat penglihatan yang dapat digunakan untuk memandang keindahan ciptaan Allah swt. Nikmat lisan dan bibir yang dapat digunakan berbicara, berinterkasi dalam kehidupan sosial.

Kaum Muslimin Jama’ah Jum’at Rahimani wa Rahimakumullah

(أَلَمۡ نَجۡعَل لَّهُۥ عَيۡنَيۡنِ ) Melalui kedua mata yang Allah swt berikan kepada manusia agar mereka dapat menggunakan kenikmatan tersebut dengan sebaik-baiknya. Allah swt memberikan salah satu kenikmatan terbesar yaitu penglihatan yang bertujuan agar manusia dapat melihat kekuasaan Allah dan keagungan-Nya. Setelah melihat keagungan Allah swt melalui segala penciptaan-Nya, manusia dapat berfikir secara jernih, bahwa Allah swt lah satu satunya Dzat yang harus disembah, sehingga melalui pengliatan tersebut dapat bertambalah keimanan seorang hamba untuk tetap bertaqarub (mendekatkan diri) kepada Allah swt. Melalui penglihatan yang baik akan dicerna oleh akal yang baik juga, sehingga muncullah hati yang baik. Ketika hati seorang hamba sudah baik, maka akan baiklah segala amal perbutannya. Maka, jika kita menginginkan hati kita baik atau al-Qalb as-Salim (hati yang selamat), maka mulaillah mensyukuri nikmat Allah swt berupa penglihatan untuk melihat kebaikan dan kekuasaan Allah swt. Bukan malah menggunakan nikmat penglihatan untuk melihat hal-hal yang diharamkan Allah swt atau melihat segala keburukan orang lain.

Kaum Muslimin Jama’ah Jum’at Rahimani wa Rahimakumullah

(وَلِسَانٗا وَشَفَتَيۡنِ), melaui lisan dan kedua bibir kita dapat berbicara dan berinterkasi kepada sesama dalam menjalani kehidupan sosial. Tujuan Allah swt memberikan kenikmatan lisan dan kedua bibir adalah agar hamba-Nya berbicara yang baik-baik. Melalui kenikmatan lisan dan bibir kita dapat menyampaikan melalui pembicaraan yang baik. Selain itu, tujuan terbesar Allah swt memberikan kenikmatan ini adalah agar melalui lisannya manusia dapat berdzikir dan senantiasa menyebut nama Allah swt. Melalui lisannya, manusia dapat berdakwah dijalan Allah swt, mengajak kepada yang makruf dan meninggalkan yang munkar. Melalui lisannya manusia dapat saling menasehati akan kebenaran.

Kaum Muslimin Jama’ah Jum’at Rahimani wa Rahimakumullah

(وَهَدَيۡنَٰهُ ٱلنَّجۡدَيۡنِ), kemudian Allah swt menunjukan kepada manusia dua jalan, yaitu jalan kebaikan dan jalan keburukan, yang hak dan yang bathil. Allah swt telah memberikan kepada manusia nikmat yang begitu besar yaitu kedua mata yang digunakan untuk melihat kekuasaan Allah swt dan lisan serta kedua bibir yang digunakan untuk berbicara yang baik-baik. Maka, dari kedua kenikmatan tersebasar tersebut manusia telah dituntun oleh Allah swt untuk senantiasa bersyukur. Melalui penglihatan, lisan, bibir, hati dan akal fikiran, manusia benar-benar sebagai ahsanu kaamilin atau ahsanu taqwim (manusia yang sempurna).

Manusia yang mendapatkan julukan sebagai makluk sempurna adalah mereka yang menyakini dan beriman kepada Allah swt, menjalankan fungsi akal, hati, mata, bibir dan lisan sebagaimana mestinya. Tentu menjalankan semua perintah Allah swt dan Rasulullah Muhammad swa. Dengan demikian Allah swt memberikan petunjuk dua jalan kebaikan dan keburukan. Dengan mensyukuri nikmat Allah swt, tentu kita sebagai manusia yang beriman dan bertakwa akan memililih jalan yang baik sebagaimana Allah swt berikan kenikmatan hati dan akal utuk menentukannya.

Kaum Muslimin Jama’ah Jum’at Rahimani wa Rahimakumullah

Melaui kedua mata, lisan dan kedua bibir juga akan terilhat akhlak kita. Akhak yang baik tentunya tidak berbicara yang buruk dan menyakiti hati sesama muslim serta tidak melihat hal-hal yang buruk. Maka, ketika kita menjaga mata, lisan dan kedua bibir adalah termasuk kita berbuat baik kepada diri kita sendiri dan berbuat baik kepada orang lain. Inilah yang diajarkan oleh Islam. sebagai hamba yang beriman, inilah kewajiban kita untuk senantiasa mejaga mata, lisan dan kedua bibir dengan senantiasa bersyukur kepada Allah swt.

أقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إله إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّابَعْد

Kaum Muslimin Jama’ah Jum’at Rahimani wa Rahimakumullah

Marilah kita tetap meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah swt, semoga dengan Allah swt memberikan dua kenikmata terbesar, nikmat penglihatan dan berbicara kita dapat semakin bersyukur dan bertambah keimanan serta dengan kedua nikmat tersebut kita menjadi orang-orang yang berakhlak mulia. Karena kedua nikmat tersebut harus benar-benar kita jaga dan kita syukuri. Marilah kita tundukkan sejenak kepada kita dan kita hdapkan wajah kita kepada Allah swt untuk meohon ampun dan pertolongan-Nya.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ . رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ، وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ أَجْمَعِينَ. اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاء وَأَخْرِجْ لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ الأَرْضِ، وَبَارِكْ لَنَا في ثِمَارِنَا وَزُرُوْعِنَا وكُلِّ أَرزَاقِنَا يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ . رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ


(Alumni Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)

Exit mobile version