MALANG, Suara Muhammadiyah – Kabar membanggakan terus mengalir dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kali ini, kampus Islam terbaik dunia 2021 ini berhasil meloloskan sebelas mahasiswanya dalam Program Indonesian International Student Mobility Award (IISMA). Mereka akan diberi kesempatan untuk merasakan kehidupan dan perkuliahan di luar negeri. Adapun proses pendaftaran berlangsung sejak 10 Mei lalu hingga pengumuman pada 28 Mei. Sebelas mahasiswa tersebut nantinya akan berangkat ke negara tujuan masing-masing pada bulan Agustus dan September 2021.
Saat ditemui, Dr. Latipun, M.Kes. selaku Kepala International Relation Office (IRO) UMM menjelaskan bahwa IISMA merupakan program yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. Agenda ini memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk merasakan atmosfer pembelajaran di luar negeri. “Ada sebanyak 19 mahasiswa UMM yang mendaftar dalam program tersebut. Namun hanya ada sebelas yang berhasil melalui tahapan administrasi dan wawancara. Mereka akan belajar di sana selama enam bulan lamanya,” terangnya.
Pada program IISMA tersebut, para mahasiswa yang lolos akan diberikan pembekalan serta dana untuk membiayai pendidikannya selama di sana. Di samping itu juga biaya hidup sehari-hari serta transportasi dari Indonesia ke negara tujuan, begitupun sebaliknya.
Dijelaskan Latipun, sebenarnya ada banyak mahasiswa yang ingin mendaftar program IISMA namun belum memiliki sertifikat Bahasa Inggris. Apalagi untuk mendapatkannya memerlukan rentang waktu yang tidak singkat. Selain itu, momen pendaftaran yang berdekatan dengan Hari Raya Idul Fitri juga membuat beberapa mahasiswa tidak fokus untuk mendaftar. “Meski begitu saya bahagia dan bersyukur ada beberapa mahasiswa yang diterima dan akan berangkat,” terang Latipun.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa program ini juga menjadi bagian dari Internasionalisasi kampus, utamanya UMM. Mengingat salah satu indikatornya adalah mobilitas mahasiswa. Tidak hanya di dalam kampus maupun dalam negeri saja, tapi juga mobilitas ke luar negeri.
Latipun menegaskan bahwa IRO memiliki komitmen untuk terus membangun desain agar mahasiswa UMM memiliki peluang yang lebih besar di program internasional. Semakin banyak program, semakin besar pula kemungkinan mengambil peran di berbagai aktivitas internasional. “Ketika kesadaran mahasiswa dan penyediaan program dari kampus maupun pihak eksternal meningkat, maka tentu akan menjadi peluang yang sangat baik ke depananya,” tutur Latipun.
Adapun kesebelas mahasiswa UMM yang diterima adalah Lutfiana Sausan, Rizky Juda Putra Hidayat, Ahda Mutiari Hifdhi dan Lucke Kharimah Pamungkas Saputro. Selain itu juga ada beberapa nama seperti M. Solahudin Al-Ayubi, Farah Isnaini Mikli, Afiya Dianar Najla, Geralda Grevi Nanda Nisa` serta Widad Saniyya. Dua nama terakhir yakni Indrawati dan Vivi Ariesta Nurjayanti. (diko)