Alumni UMY Wakafkan Tanah 1,5 Hektar Kepada UM Sukabumi

Alumni UMY Wakafkan Tanah 1,5 Hektar Kepada UM Sukabumi

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Mungkin pesan Kiai Dahlan kepada para kader Muhammadiyah perlu ditambah. Ungkapan “Jadilah insinyur, dokter, kemudian kembalilah ke Muhammadiyah” dan “memberilah kepada Muhammadiyah” bisa lebih tepat.

Seperti M Yana Aditya, alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan sekaligus pemenang Alumni Achievement Award UMY 2018 merupakan sosok yang suka menderma. Baru-baru ini ia mewakafkan tanah seluas 15.685 m2 atau lebih dari 1,5 hektar kepada Universitas Muhammadiyah Sukabumi.

Penyerahan wakaf tersebut diterima langsung oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Sukabumi, Sakti Alamsyah, serta disaksikan oleh Sekretaris Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhammad Sayuti, pada Ahad (20/6/2021).

Tidak hanya perjalanan karir yang baik, semasa menjadi mahasiswa UMY, Yana Aditya, yang akrab disapa Adit merupakan salah satu mahasiswa yang sangat aktif di berbagai organisasi kampus. Ia pernah menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Akuntansi (HIMA), mendirikan Kelompok Penelitian Mahasiswa (KPM), menulis diberbagai media massa, ketiga hal tersebut hanyalah sebagian dari kesibukannya. Hal ini diungkapkan Yogie Maharesi Ketua Umum PP KAUMY dalam tulisannya. Dan yang lebih mengesankan, sebelum diwisuda, Adit sudah menjadi Peneliti di Institute for Development and Economic Analysis (IDEA).

Karena energi dan jiwanya yang dinamis menghantarkannya sebagai wartawan majalah SWA, sebuah majalah bisnis terkemuka di Indonesia. Selanjutnya ia merangsek ke dunia bisnis bertalian dengan pos, dan selanjutnya ia duduk sebagai Manajer Program Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance (KNKCG) yang dibentuk oleh Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri. Lembaga ini berisi Menko Ekuin, para menteri bidang ekonomi, pejabat otoritas moneter, fiskal, BUMN, investasi, pemimpin bisnis dan tokoh senior korporasi.

Berawal dari jarigan bisnis di majalah SWA dan KNKCG inilah yang kemudian berhasil membukakan pintu kepada Adit menjadi Direktur Eksekutif Yayasan Pendidikan Matsushita Gobel (YPMG) dibawah grup Panasonic Gobel Indonesia, hingga menjabat menjadi Direktur Keuangan PT. Polowijo Gosari Indonesia Holding. Sejumlah anak perusahaan di bawahnya yang bergerak di bidang industri pupuk dan turunannya, makanan, perkebunan, transportasi, logistik, alat berat, dan ekspor impor pupuk.

Atas kesuksesan dan kedermawanannya ini Adit memotivasi serta membuat iri teman-temannya, termasuk Yogie. “Saya iri karena masih hanya sanggup berpikir tentang karir, eksistensi diri dan hal-hal permukaan lainnya. Sementara Mas Adit sudah menanam amal saleh berupa wakaf bagi pendidikan dan agama yang akan mengalir deras pahalanya insya Allah tanpa henti.” ungkap Yogie. Hal ini diungkapkan tidak lebih untuk sebagai cerminan bagi diri sendiri, tambahnya. (ipka/diko)

Exit mobile version