MALANG, Suara Muhammadiyah-IMM Malang Raya sukses menyelenggarakan Darul Arqam Madya (DAM) Nasional dengan tema Digitalisasi Gerakan: Menakar Kebaruan Langkah IMM. Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Kapal Garden, Sengkaling, Kabupaten Malang pada hari Rabu (23/06) sampai hari minggu (27/6) diikuti oleh 37 peserta. Mereka merupakan perwakilan kebanggaan dari berbagai cabang IMM se-Indonesia, bahkan ada dua peserta yang mewakili IMM Cabang Istimewa Malaysia.
Darul Arqam Madya Nasional PC IMM Malang Raya 2021 merupakan ikhtiar PC IMM Malang Raya dalam mendidik para kader agar menjadi intelektual profetik yang tidak hanya berkesadaran kritis, melainkan juga berketerampilan abad 21.
Menurut Ketua Umum IMM Malang Raya, Ode Rizki Prabtama, PC IMM Malang Raya bermaksud mengkaji fenomena digitalisasi gerakan yang memang sedang ramai terjadi. Apa motif dibalik digitalisasi? Perspektif apa yang mungkin berbeda dari elit politik, pebisnis, influencer, akademisi, dan aktivis dalam membangun budaya ini? Dimana posisi IMM hari ini menyoal gerakan digital? Bagaimana mengintegrasikan nilai IMM ke dalam wujud gerakan baru? Akankah teknologi digital mampu membawa partisipasi yang lebih besar dalam upaya transformasi masyarakat?
Darul Arqam Madya Nasional tahun ini mengangkat 5 topik pembahasan yang berkaitan dengan digitalisasi gerakan. Kelima topik tersebut adalah Reaktualisasi Islam Berkemajuan, Antropologi Masyarakat Global, Masyarakat Digital: Modernisasi Modernitas, Kuasa Simbolik Media Digital, dan Digitalisasi Gerakan IMM Abad 21.
Selain ke-5 topik pembahasan tersebut, peserta juga dibagi menjadi 5 kelompok untuk melakukan SGD (Small Group Discussion). “Tujuan adanya SGD ini untuk merumuskan blueprint yang berisi tentang isu atau narasi yang saat ini banyak disorot, bagaimana penyelasaiannya, seperti apa mekanismenya dan metode apa yang digunakan” jelas Manda, salah satu Instruktur agenda ini.
Gagasan menarik yang ditawarkan salah satu kelompok SGD adalah advokasi digital. Ahmad Agus Muin, perwakilan kelompok tersebut, menjelaskan terdapat tiga hal yang menjadi tujuan advokasi digital. Pertama, mengubah pandangan masyarakat terhadap sebuah isu. Kedua, membuat rangkaian berita terpercaya sebagai sumber informasi yang dapat mengubah persepsi masyarakat. Ketiga, memotivasi seluruh kalangan masyarakat ataupun instansi pemerintahan untuk kemudian berkontribusi dalam isu-isu yang diangkat sebelumnya
Pada akhir agenda, ditarik satu benang merah yang menjelaskan bahwa penguatan nilai dan ideologi merupakan hal yang penting untuk keberlangsungan gagasan yang telah dirumuskan. “tanpa nilai dan ideologi yang kuat, gagasan tidak akan berlangsung lama” tegas Alim, Master Of Training DAM Nasional IMM Malang Raya.
Selanjutnya, peserta diberikan tugas untuk menganalisis semiotik dan psikografik suatu konten untuk menemukan public interest sebagai landasan dalam menentukan langkah gerak ikatan. Kemudian hasil dari analisis tersebut dijabarkan ke dalam suatu video atau tulisan. #AktivisProfetik #DAMNAS #IMMMalangRaya. (TIM Media IMM Malang Raya).