Khutbah Idul Adha 1442 H: Idul Adha dan Peradaban Kaum Muslimin di Negeri Matahari Terbit

Osaka – Selasa, 20 Juli 2021M/10 Dzulhijjah 1442H

 Oleh: Hananto (Ketua Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional PCIM Jepang)

السلا م عليكم ورحمة الله وبركاته

اَلْـحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ لاَنَبِيَّ بَعْدَهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ  نَبِيِّنَا مُحَمَّد وَعَلَى اَلِه وَ اَصْحَبِه وَمَنْ وَّالَاهُ اَمَّا بّعْدُ فَيَاعِبَدَاللهِ أُوْصِيْكُمْ وَأِيَّايَ بِتَقْوَى االلهِ حَقَّ تُقَاتِهِ فَقَدْ فَازَالْمُتَّقُوْنَ قال الله تعالى فى كتابه الكريم، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

اَللَّهُ اَكْبَر اَللَّهُ اَكْبَرْ ـ لآاِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ اَللَّهُ اَكْبَرْ ـ اَللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT dimana kita masih diberi limpahan nikmat dan karunia dari Allah SWT di tengah pandemi Covid-19 ini, hingga kita dapat melaksanakan rangkaian Idul Adha. Alhamdulillah kita mendapatkan izin melaksanakan Sholat Idul Adha di Kota Osaka tentunya dengan protokol kesehatan.

Marilah pula kita bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW, Rasul akhir zaman. Marilah senantiasa kita ikuti risalah dakwahnya dan jejak perjuangannya dalam membangun peradaban utama sebagai rahmat bagi semesta termasuk di negeri Matahari Terbit ini. Tak lupa pula kami ucapkan terimakasih atas undangan dari Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah Kansai yang bekerjasama dengan Ikatan Persaudaraan Trainee Indonesia di Jepang (IPTIJ) Wilayah Kansai untuk menjadi Imam/Khatib Idul Adha 1442H. Kolaborasi antar diaspora ini sangatlah positif karena kita hidup di masyarakat yang majemuk. Terlebih, para Trainee atau pemagang ini jumlahnya adalah sekitar 2/3 dari masyarakat Indonesia di Jepang. Terimakasih pula kepada para jamaah dari berbagai komunitas muslim di wilayah Kansai yang telah hadir dan mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan panitia. Semoga kita selalu dilindungi oleh Allah SWT.

اَللهُ اَكْبَرُاللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Kaum Muslimin Rahimakumullah.

Idul Adha adalah ibadah tahunan yang multidimensi. Dalam ritualnya kita disunnahkan untuk melaksanakan sholat ied dan memotong hewan qurban. Namun bila kita lihat aspek lainnya, terdapat unsur sosial, ekonomi bahkan peradaban. Dari segi sosial, setiap qurban yang ditunaikan terdapat alokasi untuk kaum yang membutuhkan, kaum miskin, dhuafa atau masyarakat terdampak bencana terlebih di masa pandemi covid-19 ini. Dari segi ekonomi tentunya penyediaan hewan qurban dan siklus produksinya tentu menjadi amal usaha dari para saudagar yang bergerak di bidang tersebut. Tidak berhenti disitu, daging hasil qurban adalah sebuah produk peradaban karena pemotongan yang sesuai ketentuan agama akan menjadikan daging tersebut halal dikonsumsi. Lantas apa kaitannya hal ini dalam masyarakat dimana muslim menjadi minoritas seperti di Jepang ini.

اَللهُ اَكْبَرُاللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Kaum Muslimin Rahimakumullah.

Islam adalah rahmat bagi semesta alam. Kita sebagai muslim perantau di negeri orang adalah sebagai duta-duta dari Islam dan kaum muslim itu sendiri terutama di negeri minoritas muslim seperti di Jepang ini. Sebagai duta tentunya kita tidak hanya membawa misi pribadi sebagai pekerja migran, pelajar/mahasiswa, mukimin/permanent resident, namun juga sebagai etalase wajah Islam dan muslim di perantauan. Selain itu kita dituntut beradaptasi dengan kondisi sosial budaya setempat dimana kita bermukim di Jepang ini. Lantas apa bekal kita untuk tetap membawa risalah dakwah yang disampaikan Nabi Muhammad SAW? Tak lain dan tak bukan adalah konsep Islam sebagai dinul hadharah atau agama peradaban.

Islam sebagai agama peradaban mengatur segala aspek kehidupan manusia, sehingga Islam dapat berkembang di segala zaman dan tempat. Diksi peradaban menunjukkan makna suatu kemajuan. Semakin maju suatu masyarakat maka semakin tinggi peradabannya. Maka makna Islam sebagai agama peradaban menuntut umatnya untuk maju di segala bidang kehidupan menuju peradaban utama. Sebagai salah satu contoh peradaban, makanan halal atau halal food adalah produk peradaban kaum muslimin yang didasarkan pada perintah agama yang bersumber pada Al-Quran Surat Al-Baqarah 168:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.

Tuntunan agama ini adalah perintah untuk kita semua tak terkecuali bagi diaspora muslim di Jepang. Kewajiban mengkonsumsi makanan halal tentunya menuntut penyiapan makanan halal itu sendiri, baik dari bahannya, proses produksinya hingga distribusinya.

           اَللهُ اَكْبَرُاللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Kaum Muslimin Rahimakumullah.

Yang menjadi isu terkini saat ini di sektor ini di Jepang adalah tentang standar minimum kehalalan suatu produk di Jepang. Hal ini penting dibahas demi kesamaan perlakuan antar pelaku usaha di sektor industri halal, baik untuk produsennya, badan sertifikasinya maupun bagi komunitas muslim sebagai konsumennya. Standar minimum kehalalan suatu produk ini penting diformulasikan agar masyarakat usaha, lembaga sertifikasi, maupun konsumen memiliki kesepahaman yang selanjutnya akan meningkatkan industri halal yang bermanfaat bagi diaspora muslim di Jepang. Standar minimum ini juga akan meningkatkan situasi kepastian usaha bagi industri halal di Jepang mengingat pelaku usaha industri halal ini tidak hanya dari saudagar muslim tetapi juga dari industri dan bisnis Jepang itu sendiri. Penerapan standar minimum ini juga akan meningkatkan apresiasi terhadap komunitas muslim di Jepang dan menunjukkan kemajuan peradaban muslim di Jepang itu sendiri.

Disinilah peran kita sebagai masyarakat madani dituntut agar mampu berperan serta untuk mewujudkan kesepahaman tentang bagaimana standar minimum halal di Jepang dapat terwujud. Untuk mencapai kesepahaman itu tentunya dibutuhkan kelapangan hati dan pikiran semua pihak terkait kriteria dan kearifan lokal tanpa mengurangi ketentuan agama. Disinilah tantangan kita sebagai diaspora muslim untuk berkontribusi mendorong terwujudnya standar minimum tersebut yang memang dibutuhkan sejak lama. Terwujudnya standar minimum halal di Jepang ini akan memberi manfaat dan kenyamanan bagi para konsumen dan produsen dimanapun. Hal ini juga akan mempermudah pelayanan sertifikasi halal. Apabila kepentingan konsumen dan produsen yang difasilitasi oleh lembaga sertifikasi halal dapat terwujud dengan baik, disitulah tampak peradaban muslim di Jepang yang kian maju dan berkemajuan sehingga komunitas muslim akan mendapat apresiasi positif oleh masyarakat, kalangan industri dan pemerintah Jepang itu sendiri. Hal ini akan memberi kejelasan tentang usaha di sektor industri halal, mengingat kepastian aturan itu sangat dibutuhkan oleh para pelaku usaha. Saat ini sedang dibangun upaya untuk menentukan standar minimal kehalalan produk di Jepang oleh berbagai pemangku kepentingan antrara lain produsen, komunitas muslim sebagai konsumen, serta para ahli dan badan sertifikasi. Semoga upaya ini dapat membuahkan hasil yang bermanfaat sebagai cerminan peradaban muslim di Jepang. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.

اَللهُ اَكْبَرُاللهُ اَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Kaum Muslimin Rahimakumullah.

Kita membutuhkan makanan halal, daging halal, dan produk-produk kemasan yang halal lainnya sehari-hari yang relatif lebih sulit didapatkan dibanding di negara mayoritas muslim. Apabila hal ini dapat dipenuhi oleh diaspora muslim setempat maka akan meningkatkan nilai tambah ekonomi dan kesejahteraan komunitas muslim itu sendiri. Disinilah dimensi ibadah yang tidak hanya terkait ritual semata namun juga berdimensi pada aspek sosial, ekonomi bahkan peradaban itu sendiri. Semoga kita dapat mewujudkan unsur-unsur peradaban yang lebih maju di sektor makanan halal ini.

Sekali lagi, kita adalah duta-duta Islam dan muslim di Negeri Sakura ini yang mengemban risalah peradaban utama berdasarkan pesan-pesan agama. Rasullullah SAW bersabda:

خَيْرُ الناسِ أَنفَعُهُم لِلنَّاسِ

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.

(Hadits Riwayat At-Tabrani)

Oleh karenanya, sebaik-baik diaspora muslim di Jepang adalah yang bermanfaat bagi masyarakat di Jepang itu sendiri.

Di penghujung khutbah ini marilah kita berdoa agar Allah SWT selalu membimbing kita untuk dapat meningkatkan peran kita sebagai diaspora muslim yang bermanfaat bagi komunitas kita maupun bagi masyarakat Jepang pada umumnya.

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

أللّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحمَّد وعَلىَ آلِ محمَّد كماصلَّيْتَ عَلىَ إبْرَاهِيْم وآلِ إبْرَاهِيْم

 وبَارِكْ عَلىَ مُحمَّد و آلِ مُحَمَّد كَمَا بَارَكْتَ عَلىَ إبْرَاهِيْم و آل إبراهيم إنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيْد.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ

Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat, mu’minin dan mu’minat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Dekat dan Mengabulkan do’a.

اَللّٰهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ سَلَامَةً فِى الدِّيْنِ، وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةَ قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ، اَللّٰهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِيْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ، وَنَجَاةً مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَعِنْدَ الْحِسَابِ

Ya Allah, sesungguhnya kami meminta kepada engkau akan keselamatan pada agama, afiyah pada jasad, pertambahan pada ilmu, keberkahan pada rezeki, taubat sebelum kematian, rahmat ketika mati, dan ampunan setelah kematian.

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ حَجَّهُمْ حَجًّا مَبْرُوْرًا وَسَعْيًا مَّشْكُوْرًا وَذَنْبًا مَغْفُوْرًا وَتِجَارَةً لَنْ تَبُوْرًا

Ya Allah, jadikanlah mereka (para jamaah haji) haji yang mabrur, sa’i yang diterima, dosa yang diampuni, perdagangan yang tidak akan mengalami kerugian

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami kehidupan yang baik di dunia, kehidupan yang baik di akhirat dan hindarkanlah kami dari azab neraka.

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَر

والسلام عليكم و رحمة الله و بركاته

 

Sholat Idul Adha 1442 H terselenggara berkat kerjasama antara PRIM Kansai Jepang dengan IPTIJ Kansai

PIMPINAN RANTING ISTIMEWA

MUHAMMADIYAH KANSAI

 

 

IKATAN PERSAUDARAAN TRAINEE

INDONESIA di JEPANG – KANSAI

 

 

Exit mobile version