YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah-Pandemi Corona Virus Disease 2019 atau sering disebut Covid-19 yang telah melanda satu tahun lebih dan telah banyak memutuskan hampir seluruh sektor, tidak hanya kesehatan, ekonomi juga terdampak. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran mengalami peningkatan. Seperti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dengan adanya himbauan untuk tetap di rumah atau Perpanjangan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang akhirnya beberapa penghasilan dari mata pencaharian pun menurun.
Ketua umum Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Olan Egi Syahputra mengatakan,“banyak mata pencaharian yang akhirnya mengalami penurunan pendapatan seperti tukang becak, bertambahnya pekerja yang bergantung pada lampu merah, dan akhir-akhir ini sering dijumpai beberapa tukang becak yang meminta sumbangan di lampu merah.” (2/8/2021).
Sementara dari pihak Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Sedekah Muhammadiyah (LazisMu) Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, Ade Khrisna A, S.E. mengatakan saat pandemi Covid-19 banyak yang membutuhkan bantuan logistik baik itu berupa sembako, dan bantuan modal UMKM untuk menunjang perekonomian. Dengan adanya kegiatan ini harapannya bisa membantu beberapa masyarakat yang benar-benar terdampak Covid-19 dan berjalan sesuai target sasaran.
Kegiatan ini bernama Angkringan Berjalan yang merupakan kegiatan sosial berbagi rejeki berupa makanan yang bekerja sama dengan Lazismu Wilayah DIY. Objeknya adalah tukang becak, para pekerja lampu merah, dan pemulung. Kegiatan ini berlangsung setiap seminggu sekali di hari Sabtu dan berkeliling melewati jalan Kapas, Mandala, Brimob, Gejayan, Mataram, dan sekitar Kampung Pemulung. Sebanyak 100 kotak nasi dan masker medis yang dibagikan di hari pertama. Dan tentunya kegiatan ini tetap mematuhi protokol kesehatan serta menghindari kerumunan. (Lrs)