YOGYAKARTA. Komunitas Ruang Imajinasi Sastra yang dikelola oleh Bidang Seni Budaya dan Olahraga Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta merupakan wadah untuk mahasiswa berkarya. Dalam komunitas Ruang Imajinasi Sastra bukan hanya sekedar mempelajari teori saja, namun kita juga di arahkan untuk mampu menghasilkan sebuah karya sebagai bentuk hasil dari belajar.
Komunitas Sastra ini pada Ahad, 22 Agustus 2021 mengadakan webinar dan launching buku pertamanya. Acara webinar yang dilaksanakan secara online pagi itu diikuti oleh sekitar 50 orang. Webinar RIS ( Ruang Imajinasi Sastra ) ini dimoderatori oleh pembinanya, yaitu Dyah Pikanti Dewanti, S.E, M.M dan diisi oleh Mustofa W Hasyim yang selalu giat dalam dunia kesastraan.
Webinar yang dilakasanakan oleh RIS, kali ini mengangkat tema “menggelorakan minat writepreneur di kalangan milenial”. Ruang Imajinasi Sastra berasumsi bahwa generiasi milenilal hari ini harus terbiasa dengan dunia kepenulisan, karena itu adalah salah satu cara mengekspresikan diri pada hal yang positif dimasa digital hari ini.
Di dalam sesinya, Mustafa menyampaikan bahwa kunci untuk menjadi seorang penulis haruslah sering membaca. “Membaca mengajari kita cara untuk penulisan yang bagus, dengan membaca juga akan memperbanyak perbendaharaan kata, yang mana hal itu memberikan dampak yang sangat besar dalam dunia kepenulisan,” ujar Mustofa.
Webinar ini menjadi sangat hidup saat sesi diskusi. Antusias peserta dalam bertanya saat diskusi memperlihatkan bahwa tidak sedikit dari generasi milenial yang tertarik dengan dunia kepenulisan. Peserta yang hadirpun rata-rata adalah para penulis yang ingin produktif dan maksimal dalam tulisannya.
Mustofa diakhir acara Webinar mengeluarkan stateman yang membangkitkan girah menulis. ”Kami menulis, maka kami ada,” Ujarnya. Mustofa menyebutkan bahwa semboyan yang filosofikal ini selalu menjadi penyemangatnya dalam menulis. Mustofa berharap supaya generasi milenial lebih semangat lagi untuk menulis, karena dengan menulis kita akan tetap ada dalam ruang-ruang kehidupan.
Webinar RIS kali ini ditutup dengan acara launching buku perdana RIS. Buku antologi cerpen ini ditulis oleh sebanyak 16 orang penulis. Buku yang diterbitkan oleh Penerbit Litera ini berjudul “Storytelling: Kenangan dan Ruang Imajinasi” yang mengangkat tema kenangan dalam buku perdana ini.
“Buku storytelling ini merupakan kumpulan dari berbagai penulis tentang sebuah kenangan. Kenapa kita mengambil tema kenangan, karena kenangan merupakan hal yang mudah diingat oleh setiap individu dan banyak dari penulis buku ini menuangkan kenangan mereka sebuah curhatan dalam goresan.” Jelas sekretaris bidang SBO, Salsabila Martiyanti.
Launching buku ini juga di hadiri oleh pihak Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sekaligus memberi sambutan. Muhammad Zaki, M.Sc, bersyukur dengan adanya karya dari mahasiswa FAI, yang dipromotori oleh PK IMM FAI.
“Ini merupakan proses yang Panjang dan dari proses Panjang ini jangan sampai patah semangat, teruslah berjuangan karena ini merupakan awal dari sebuah perjuangan. Saya berharap semoga Buku ini bisa menjadi manfaat bagi orang banyak dimasa-masa akhir periode PK IMM FAI UMY ini,” ujar Zaki.
Dipenghujung acara, Dyah sebagai moderator sekaligus Pembina komunitas pada acara Webinar dan Launching kali ini berharap buku ini bisa menjadi pendobrak untuk lahirnya karya-karya selanjutnya. Beliau pun juga menyampaikan dengan adanya ruang imajinasi sastra ini harapannya mampu menjadi penyemangat mahasiswa agar bisa mengekspresikan dirinya untuk berani berkarya.
“Jadilah pelopor untuk pembentukan komunitas-komunitas lainnya, bentuklah program yang strategis dan jadikan komunitas ini sebagai laboratorium mini di kampus untuk mencetak mahasiswa yang terampil.” Ujar beliau. (Ramadhanur Putra, Ashifuddin Fikri)