YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ketika kehilangan orang yang dicintai, sikap seorang Muslim sejati adalah bersabar, ikhlas dan tulus menerima ketentuan yang telah digariskan. Karena semua bukan milik kita, termasuk jiwa kita sendiri. Seluruhnya akan kembali kepada pemiliknya. Hidup memang sebentar, tapi kefanaan bukan kutukan. Sesuai dengan kapasitasnya masing-masing, setiap manusia tentu telah berikhtiar dalam menyambut datangnya ajal atau kematian.
Namun ajal bukanlah sesuatu yang dapat dicegah, dipercepat atau diperlambat. Chairil Anwar dalam sajak puisinya “Cintaku Jauh di Pulau” menggambarkan kematian sebagai sang pencegat. Ketika hendak menyeberangi selat, saat laut menyenangkan dan perjalanan penuh semangat untuk menemui kekasih, mendadak maut muncul.
Kepergian orang baik mendatangkan hikmah. Sebagaimana kepergian Munawwar Khalil, Wakil Ketua Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Beliau meninggal pada tanggal 22 Agustus 2021 di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Haedar Nashir menyebut sosok Munawwar sebagai orang yang memiliki keperibadian baik, rendah hati, tangguh, memiliki pergaulan yang luas. Ia juga seorang penulis dan sekaligus pemikir yang memiliki karakter berkemajuan.
“Meski duka menyelimuti kita semua, kita harus menjadikan peristiwa ini untuk memperkaya iman serta meningkatkan ketakwaan,” tutur Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah tersebut dalam acara takziyah virtual (23/8).
Haedar menambahkan bahwa untuk keluar dari situasi pandemi yang masih melanda Tanah Air, diperlukan usaha kolektif. Menjaga kehidupan dan kematian agar tetap bermakna. Seorang Muslim dituntut untuk menghargai hidup maupun mati. Disinilah rasa simpati, empati, dan nurani manusia diuji untuk tetap menjunjung nilai keutamaan hidup dan mati.
Dahlan Rais, selaku Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang membidangi perkaderan menyampaikan duka yang mendalam atas kepergian Munawwar Khalil. Dahlan mengkaitkan momen kepergian Munawwar Khalil dengan opini masyarakat yang beredar, “Banyak orang baik meninggal”. Secara langsung Dahlan ingin menyampaikan bahwa Munawwar Khalil adalah salah satu orang baik yang kepergiannya menghadirkan rasa kehilangan bagi banyak orang. Di akhir sambutannya ia berdoa, “Rengkuhlah beliau dengan kasih sayang-Mu.”
Senada dengan itu, Ketua Majelis Diktilitbang Lincolin Arsyad mengatakan bahwa kontribusi Munawwar Khalil kepada pengembangan Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (PTMA) tidaklah sedikit. Banyak hal telah ia bangun. Menurut Lincolin, kepeloporan Munawwar dalam menjaga serta memperbaharui kaderisasi di tubuh persyarikatan menjadi amal kebaikan yang tak akan terputus pahalanya. (diko)