Berawal Dari Masjid

Sekali dayung dua, tiga, pulau terlampaui. Peribahasa ini agaknya tepat untuk menggambarkan profil Pemuda Muhamadiyah (PM) Cabang Pekajangan, Pekalongan, Jawa Tengah. Dalam sekali tarikan nafas dari sebuah program bernama Gemari (Gerakan Masjid Rapih dan Indah), Pemuda Muhammadiyah Pekajangan ini mampu melahirkan unit-unit bisnis baru.

Gerakan yang dilakukan tiap hari Jum’at, tentu tidak asing didengar oleh sebagian masyarakat. Bagi KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) hari Jum’at identik dengan hari penumpasan tindak korupsi yang dikenal dengan “Jum’at keramat.” Bagi Greta Tintin Eleonora Ernman Thunberg, gadis 17 tahun asal Swedia, hari Jum’at adalah hari untuk berdemo menyuarakan gerakan save wolrd dengan tema besar Strike for Climate (Jeda Demi Iklim). Sedang bagi Pemuda Muhammadiyah Pekajangan, hari Jum’at digunakan untuk bersih-bersih masjid dan mushalla secara sukarela (gratis). Harapan mereka amatlah sederhana, mewujudkan kenyamanan dan keindahan sebuah tempat ibadah.

Tiap Jum’at, setidaknya ada 30-an orang yang rela dan ikhlas mendermakan diri guna larut dalam program Gemari Pemuda Muhammadiyah Pekajangan ini. Karena keterbatasan personil, Muhammad Khairuddin Koordinator Gemari menuturkan, maksimal dalam sepekan (tiap Jum’at) Pemuda Muhammadiyah hanya baru mampu melakukan bersih-bersih di tiga masjid atau mushalla. “Se-kecamatan Pekajangan itu kurang lebih ada 50-an masjid dan mushalla. Jadi kegiatan bersih-bersih ini digilir agar semua masjid dan mushalla yang ada bisa kami kunjungi semua,” terangnya.

Lama-kelamaan, Khairuddin melanjutkan, program Gemari ini direspon baik oleh masyarakat. Sebagian respon tersebut diwujudkan masyarakat dalam dukungan pendanaan. Termasuk, ada beberapa pengusaha yang rutin tiap bulan menyalurkan donasinya untuk kelancaran gerakan bersih-bersih masjid ini.

Tidak sampai di sini saja, bahkan beberapa pribadi dan instansi juga meminta agar Pemuda Muhammadiyah Pekajangan ini memberikan jasa bersih-bersih serupa dengan imbalan upah yang layak. “Dari sini kemudian kita terbesit untuk mendirikan unit bisnis jasa Cleaning Service,” papar Khairuddin. Semenjak itulah, Pemuda Muhammadiyah menggeluti usaha jasa Cleaning Service (CS) yang bertambah hari bertambah pula jumlah kliennya.

Kedekatan Pemuda Muhammadiyah dengan kliennya, ternyata juga mampu dimanfaatkan untuk melahirkan unit usaha jasa baru, yaitu jasa pengamanan atau Security. Lagi-lagi, lahirnya bisnis ini juga atas permintaan masyarakat, khususnya mereka para pengelola instansi. “Mungkin mereka sering melihat kegiatan KOKAM (Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah) dan akhirnya tertarik untuk merekrut personil kami,” ujar Gusnadi Manajer CS Pemuda Muhammadiyah Pekajangan.

Sampai hari ini, sebagian jasa yang dikelola Pemuda Muhammadiyah Pekajangan ini dimanfaatkan oleh amal usaha milik Muhammadiyah, sebagian lagi diakses oleh instansi di luar Persyarikatan. (gsh).

Sumber : Majalah SM Edisi 03 Tahun 2020

Exit mobile version