88.80% Siswa Sudah Tervaksin, SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta Terapkan Hybrid Learning
SuaraMuhammadiyah.id. Yogyakarta. Melalui surat edaran nomor 250/III.0/B/2021, PDM Kota Yogyakarta menunjuk SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta menjadi salah satu piloting Project Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas.
Selama PTM (Pembelajaran Tatap Muka) terbatas tersebut, SMP yang terkenal dengan sebutan Muchild ini menerapkan metode Hybrid Learning. Yaitu gabungan antara daring dan luring. Dengan metode ini, siswa yang masih di luar kota masih dapat menyaksikan secara live dari rumah masing-masing saat guru mengajar di kelas. Dengan demikian, semua siswa dapat mengikuti proses pembelajaran secara langsung meski terpisahkan jarak dan ruang.
“Dengan Layanan Hybrid Learning ini, sehingga orangtua dan siswa yang berada luar kota tidak perlu khawatir jika belum bisa mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah. Karena dengan Hybrid Learning ini siswa yang di rumah bisa live menyaksikan langsung guru mengajar di kelas.” Terang Kepala SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Naning Hidayati, S. Pd.
Untuk menghindari terjadinya kerumunan, sekolah ini menerapkan 2 sesi kedatangan. Yaitu jam 7.15 dan jam 8.15 . demikian pula untuk sesi kepulangan siswa yakni pukul 9.15 dan 10.15 WIB. Selain itu dalam proses penjemputan siswa juga diatur agar tidak terjadi penumpukan. Orangtua memberikan kartu yang berisi nama dan kelas anaknya, kemudian petugas memanggil siswa tersebut melalui alat bantu HT (Handy Talki), sehingga siswa di dalam kelas belum boleh keluar jika belum ada panggilan. Guru jam terakhir menunggui hingga semua siswa di kelas sudah dijemput semua.
“Kita berharap, dengan kondisi 88.80% siswa yang sudah mendapatkan suntikan vaksin dosis ke-2 dan penerapan prokes yang ketat serta layanan metode Hybrid Learning ini, para siswa dan guru tetap sehat dan PTM dapat berjalan dengan lancar.” Pungkas Naning Hidayati. (LBS)