TEGAL, Suara Muhammadiyah – Pimpinan Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Tegal melaksanakan pengajian bulanan Hari Bermuhammadiyah (HBM). Acara ini dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting, dengan narasumber Dr. H. Fahmi Salim selaku Wakil Ketua Majelis Tabligh PP. Muhammadiyah dan sebagai kalam sambutan dibawakan oleh H. Akhmad Bukhori Wakil ketua Umum PDM Kab. Tegal.
HBM virtual ini bertajuk “Kolaborasi Hadapi Pandemi”. Covid-19 banyak memberikan hikmah kepada umat Islam, diantaranya membuktikan atas betapa lemahnya manusia dihadapan Allah. Allah mengirim virus yang tidak terlihat namun sangat ganas di bumi ini membuat manusia membuktikan lemah-nya daya manusia.
Kendati demikian, pandemi covid-19 ini juga memberikan ruang sangat lebar untuk berkolaborasi untuk bahu-membahu tolong menolong dalam kebaikan atau dikenal dalam terminologi Muhammadiyah sebagai “Gerakan Ta’awun”. Menghidupkan spirit sosial KH. Ahmad Dahlan yang diilhami dari surat Al-Ma’un yang menjadi kajian pokok Kiyai Dahlan dalam membangun spirit tolong-menolong dalam sosial masyarakat.
Dalam kesempatan ini Dr. Fahmi memberikan taujih dan mauidzhoh-nya mengenai stategi kolaborasi di masa pandemi dengan memusatkan masjid sebagai pusat pergerakan sosial dengan spirit al-Ma’un. Diantaranya adalah menggalakkan kerjasama dengan Lazismu untuk mengadakan santunan berkala kepada para terdampak covid 19 dari mulai skala ringan sampai berat. Memberikan santunan kepada anak yatim-piatu yang ditinggal ayah-ibunya karena covid 19.
Program yang kedua adalah memberikan pinjaman lunak kepada para jamaah masjid yang membutuhkannya. Selanjutnya menjadikan masjid layanan kesehatan dan sentra vaksinasi untuk upaya hifdzu an-nafs menjaga diri untuk lingkungan sekitar. Dikuatkan lagi dengan memberikan bantuan musibah dan terakhir memberikan beasiswa kepada yatim piatu terdampak covid.
Sebagai penutup, tersirat pesan yang sangat mendalam dari arahan Dr. Fahmi yaitu tanpa menghidupkan spirit al-Ma’un maka program-program kolaborasi dalam pandemi tidak akan terlaksana. Spirit al-Ma’un-lah sebagai landasan bersosial masyarakat menunjang misi kemanusiaan yang mulia. (Alvin Qodri Lazuardy)