TRENGGALEK, Suara Muhammadiyah – Budaya literasi merupakan sesuatu yang sangat penting, mengingat begitu banyak manfaat yang bisa didapatkan dari literasi, oleh karena itu Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Trenggalek menyelenggarakan pelatihan yakni “Relawan Pegiat Literasi dan Anggota Ortom Muhammadiyah dalam Membangun Bangsa Melalui Karya” berlangsung selama dua hari pada tanggal 1-2 Oktober 2021 di Balai Benih Ikan Kabupaten Trenggalek.
Pelatihan tersebut diikuti dari para peserta delegasi Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah meliputi Pimpinan Daerah NA, Pimpinan Cabang NA, Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), Hizbul Wathan (HW), dan juga Tapak Suci (TS) se-Kabupaten Trenggalek.
Tujuan diselenggarakannya pelatihan tersebut yaitu terbentuknya tim relawan yang mampu menggerakkan kegiatan literasi khususnya di lingkungan pendididikan Nasyiah Aisyiyah dan Muhammadiyah serta masyarakat umum di Kabupaten Trenggalek. Sekaligus menyusun rencana pembentukan Rumah Literasi Nasyiatul Aisyiyah (Ralina).
Melihat kondisi literasi yang kurang Rizka Ayu Fitrianingsih, S.Pd selaku Ketua pelaksana mengajak kader-kader Nasyiahtul Aisyiyah yang berpengalaman untuk ikut serta dalam upaya menguatkan dan membangun literasi “Walaupun minat literasi tergantung pada diri masing-masing,” tutur Ayu ketika diwawancara melalui WhatsApp Senin (04/10)
“Melalui pelatihan relawan ini untuk menmbuhkan jiwa-jiwa literasi, selain itu juga untuk mendirikan Ralina sebagai wadah peningkatan literasi kader-kader NA sendiri dan juga di peruntukan bagi sekolah literasi untuk anak-anak sekitar nantinya,”tambah Rizka.
Sementara itu, selain mendirikan Ralina rencana tindak lanjut dari kegiatan tersebut yaitu untuk menguatkan literasi pada alumni peserta pelatihan dengan menyetor hasil bacaan atau menyetor tulisan melalui WhatsApp Grup yang telah dibuat oleh panitia penyelenggara selama satu bulan setelah pelantihan selesai dan kemungkinan akan terus berlanjut.
Rizka berkaca dari David Efendi seorang dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang “Dengan Buku. Saya dapat sekolah S2 gratis hingga ke Luar Negeri” berharap dengan adanya pelatihan tersebut berhasil menumbuhkan jiwa-jiwa literasi, dan berdirinya Ralina sebagai wadah pengembangan diri terutama para kader Nasyiatul Aisyiyah serta menambah semangat para pengiat literasi di Kabupaten Trenggalek.
“Meskipun tidak perfect karena juga kita gak harus menjadi yang terbaik, tetapi jadilah yang terbaik dari versi diri kita sendiri,”ujarnya.
Ia juga berharap kepada Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Trenggalek untuk tetap semangat dalam mendampingi kader-kader penggiat literasi “Karena sesungguhnya berliterasi itu tidak hanya menuangkan tulisan pada buku saja tetapi bisa di media, seperti blog, website atau media online lainnya dan dari menulis kita mendapat wawasan yang lebih luas, karena buku memang benar-benar jendela ilmu,” tuturnya. (guf)