YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah-Univeritas Siber Muhammadiyah (SiberMu) resmi mendapat Surat Keputusan Izin Operasional dari Kementerian terkait. Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir bersyukur dan berterimakasih kepada pihak-pihak yang mendukung pengajuan izin yang melalui proses panjang.
Haedar Nashir menyatakan bahwa Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah telah melewati jalur panjang untuk memperoleh izin operasional. Semuanya ditempuh melalui jalur resmi, legal, objektif, dan mengikuti sistem aturan yang berlaku. Hal ini telah menjadi tradisi dan cara berpikir Muhammadiyah untuk selalu menaati konstitusi.
“Kita Muhammadiyah tidak terbiasa instan dan menerabas. Ini sebagai bentuk kita mengedukasi masyarakat dan bangsa ini bahwa Indonesia tegak, baik sebagai state/negara, maupun sebagai nation,” kata Haedar (6/10/2021).
Di acara launching Universitas SiberMu yang diselenggarakan di Kantor PP Muhammadiyah Jalan Cik Ditiro No 23 Yogyakarta, Haedar menyebut ikhtiar tersebut menegaskan bahwa Muhammadiyah memiliki tradisi profesional, meritokrasi, sekaligus good government.
Universitas SiberMu merupakan mandat negara kepada Muhammadiyah untuk mengisi ruang baru sebagai irisan dari revolusi industri 4.0. Secara tegas ia menyebut, pendirian Universitas SiberMu ini sebagai langkah konkrit, bukan retorika dari Muhammadiyah dalam menyambut era revolusi industri 4.0.
Mandat ini akan dijalankan oleh Muhammadiyah dengan sebaik-baiknya. “Kita akan betul-betul menyelenggarakan universitas ini dengan seksama, dengan sistem yang baik,” ujar Haedar.
Pendirian Universitas SiberMu bukan dengan ‘tangan kosong’, sebab Muhammadiyah telah memiliki basic pendidikan, termasuk pendidikan yang dilangsungkan melalui media online yang tersebar di 164 Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA). Artinya, Universitas SiberMu adalah bagian integral dari PTMA yang sehat.
Haedar berpesan supaya Universitas SiberMu dikelola dengan cara sebaik-baiknya, dan modern. Hal itu dimaksudkan untuk menunjukkan ke Indonesia bahwa Muhammadiyah selalu di depan dalam mewujudkan pranata modern yang bermutu, berkualitas, dan berkemajuan.
Melalui keberadaan Universitas SiberMu, Guru Besar bidang Sosiologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini berharap akan ada reorientasi pemahaman umum mengenai tentang dunia siber, atau yang lebih dikenal dengan dunia maya. Menurutnya, konsep maya sekarang bisa dirumuskan dengan sesuatu yang realitas ada.
“Dengan keberadaan dunia maya kita ini, bahwa dunia digital, online, dan dunia sistem informasi yang bersifat terobosan di revolusi 4.0 ini sesungguhnya sudah merupakan realitas baru. Dan ini sekaligus juga menyertakan kita berpikir secara ontologis yang baru,” ungkapnya. (ppm/rbs)