YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Sesungguhnya segala amal tergantung pada niatnya. Niat itu memiliki daya dorong. Niat juga menjadi sebuah semangat yang mengontrol aktivitas agar menjadi baik dan benar. Serta memperbaiki yang buruk dan salah. Karena niat sebagai penent perbuatan manusia, jika niatnya buruk hasilnya pasti buruk, begitu juga jika niatnya baik maka hal-hal yang dikerjakan menghasilkan sesuatu yang baik pula.
Karena niat memiliki posisi yang penting maka Majelis Tabligh PP Muhammadiyah menyelenggarakan kajian Kamis Pagi edisi 28 dengan tema “Pentingnya Niat” (07/10) yang berlangsung secara live di channel youtube Majelis Tabligh Muhammadiyah bersama Syakir Jamaluddin selaku anggota Majelis Tabligh PP Muhammadiyah.
Menurutnya, niat memiliki pengaruh yang cukup besar pada segala perbuatan. Jika perbuatannya baik dan benar, maka niatnya juga baik dan benar, seperti halnya rasa ikhlas yang hendaknya hanya di tunjukan kepada Allah dan karena Allah.
“Terkait dalam konteks berdakwah, bahwa berhijrah merupakan bagian dari kegiatan berdakwah, kadang dakwah tidak efektif membawa perubahan ke arah yang lebih baik karena tidak diiringi dengan niat yang tepat,” jelasnya.
Syakir Jamaluddin menambahkan bahwa ketika kita terlalu sering menyebutkan diri yang paling ikhlas. Hal ini menunjukkan bahwa dirinya tidak ikhlas. Karena suatu perbuatan dapat dikatakan ikhlas apabila hanya diniatkan karena Allah. Seperti halnya dalam berdakwah, harus mempunyai niat yang ikhlas semata-mata karena Allah. Dalam berdakwah perlu adanya kebebasan dari segalam macam bentuk kepentingan duniawi, contohnya ingin mendapatkan pasangan hidup, harta dan kekayaan, tahta dan jabatan atau bahkan keinginan mendapatkan pujian, dengan ini maka keikhlasan sangat diperlukan.
Lalu apa saja tolak ukur keikhlasan itu. Ditinjau dari buku yang ditulis Ustadz Yunahar, beliau mengatakan bahwa ikhlas itu harus memenuhi tiga unsur penting. Pertama niatnya. Kedua, itqan al-amal seperti memperbaiki amal dengan cara beramal dengan ilmu, kerja keras, jujur, komitmen tinggi terhadap dakwah, disiplin, dan mempunyai rasa kerjasama dengan yang lain. Unsur ketiga, hanya untuk Allah Swt. (izn/diko)