JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Kontes Robot SAR Indonesia (KRSRI) kembali digelar pada tahun 2021. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya di mana robot kontestan hanya meniup lilin, pada tahun ini robot yang dikompetisikan harus menyelamatkan calon korban ke tempat yang aman. Pada kontes tersebut, tim Dome dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil meraih juara dua pada tahap regional dari 42 tim. Lomba yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemdikbudristek ini mengumumkan para pemenang pada Selasa (28/09).
Salah satu anggota tim, Faizal Aditya mengatakan bahwa kompetisi ini memuat beberapa spesifikasi yang harus dimiliki oleh robot yang diperlombakan. Pertama, robot tersebut adalah robot autonomous tanpa operator serta tanpa garis penuntun. Kedua, dapat mengatasi variasi rintangan sensor dan medan serta memadamkan api pada lilin. Ketiga, dapat menyelamatkan calon korban dan membawanya ke zona aman.
“Pada kompetisi tahun ini, jalur lintasan diberikan rintangan yang lebih menantang. Hal ini dilakukan sebagai wujud lingkungan tak teratur yang biasa dihadapi robot SAR pada wilayah bencana,” ujar mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Elektro tersebut.
Faizal menceritakan bahwa pada kompetisi tersebut tim Dome UMM mengikutsertakan robot SAR berkaki. Robot ini dilengkapi dengan spesifikasi-spesifikasi yang telah ditentukan oleh panitia lomba seperti terdapat gas untuk memadamkan api dan gripper untuk menyelamatkan korban ke tempat aman. Anak pertama dari tiga barsaudara ini mengatakan bahwa proses pembuatan robot ini memakan waktu hampir satu tahun.
“Kami mulai mengerjakan pembuatan robot ini setelah selesai mengikuti kontes KRSRI tahun kemarin. Dalam proses pengerjaan, kami menghadapi beberapa kendala seperti robot kesulitan untuk mendeteksi korban yang ingin diselamatkan. Karena tidak bisa mendeteksi, robot sempat error pada sesi kedua perlombaan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut kami memperbaiki kembali algoritma program pendeteksian korban untuk meminimalisir gagalnya proses pendeteksian,” kata mahasiswa asal Malang itu.
Dalam perlombaan ini Faizal ditemani oleh Muhammad Indra Pratama, Muhammad Ardy Rahman, dan Aditya Nugraha Putra dari Prodi Teknik Elektro. Faizal berharap ke depannya ia dan tim mampu mempertahankan juara tersebut di tingkat nasional yang akan diadakan pada 12 Oktober mendatang. “Kami juga berharap dapat mempertahankan juara ini pada tahun berikutnya dengan rintangan maupun arena yang berbeda,” pungkasnya di akhir wawancara. (diko)