DEMAK, Suara Muhammadiyah-Berkurangnya luasan lahan pertanian akibat alih fungsi lahan, mendorong terciptanya inovasi dan terobosan baru agar bisa bercocok tanam di luar area lahan pertanian. Hal ini menjadi dasar terselenggaranya kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kab.Demak bersama dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah-‘Aisyiyah Kab.Demak yang berjudul pelatihan Teknik Bercocok Tanam dengan Hidroponik pada hari jumat, 8 Oktober 2021. Kegiatan yang bersumber dari aspirasi ormas PDM ini diselenggarakan di Pondok pesantren Darussalam, Kabupaten Demak.
Kabid TPH (Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak Heri Wuryanta, S.TP, M.P mengucapkan banyak terima kasih kepada Muhammadiyah-‘Aisyiyah Demak yang telah banyak bekerjasama dengan dinas Pertanian selama ini. Ada 3 kegiatan aspirasi dari Ormas Muhammadiyah-‘Aisyiyah untuk tahun ini: (1) Pasca panen yang telah dilaksanakan 1 minggu yang lalu, dan alhamdulillah hasilnya sudah kita rasakan bersama kripik buah jambu merah delima hasil produk ‘Aisyiyah Demak, (2) Hidroponik yang saat ini sedang berlangsung. Dengan penempatan 2 unit hidroponik di Pondok Pesantren Darussalam Demak ini, diharapkan akan menjadi nilai tambah Pontren, (3) Budidaya jamur tiram, in syaa Alloh akan dilaksanakan 1 minggu ke depan.
Hadir sebagai narasumber Drs.Sarjana dari BPTP Jawa Tengah menjelaskan bahwa penanaman dengan sistem hidroponik sangat bermanfaat untuk mengatasi lahan sempit. Sarjana juga mengajak peserta pelatihan untuk praktik langsung di instalasi hidroponik yang disediakan oleh Dinas Pertanian dan Pangan. Instalasi terdiri dari sistem hidroponik NFT yang dimodifikasi beserta sarana penunjang berupa bibit sayuran dan saprodi lainnya. Peserta pelatihan sangat antusias dalam kegiatan ini terlihat dari peserta yang aktif bertanya dan ikut langsung dalam kegiatan praktik.
Pimpinan Daerah Muhammadiyah yang diwakili oleh Slamet Supriyadi, S,Pd menuturkan bahwa kegiatan ini diharapkan akan menumbuhkan motivasi dan kreatifitas peserta meskipun belum mempunyai perlengkapan yang lengkap, karena dapat disiasati dengan bahan yang bisa didaur ulang seperti botol bekas dan bambu sebagai pengganti paralon.
Di akhir acara, Dinas Pertanian dan Pangan menyerahkan bantuan berupa 2 set instalasi hidroponik beserta kolam, pupuk, bibit tanaman, serta bibit ikan nila. Diharapkan, kegiatan ini dapat menumbuhkan keterampilan peserta dalam bercocok tanam dengan sistem hidroponik.