TEGAL, Suara Muhammadiyah – Unit Latihan Tapak Suci Putera Muhammadiyah Pondok Pesantren Muhammadiyah Ahmad Dahlan (PPAD) menyelenggarakan Turnamen Pencak Silat Internal Santri. Turnamen ini dipanitiai oleh para pengurus TSPM PPAD yang sudah dilantik menjadi kader dasar serta dibimbing oleh para pelatih di PPAD di antaranya Luqman Bagus Kurniawan, Raihan al-Hamas dan Dina Zakiyatur Rahma. Peserta acara ini adalah para santri-santriwan PPAD. Tak hanya para pelatih internal saja yang berpartisipasi dalam acara ini namun dari PIMDA 111 Kab. Tegal yang diwakili oleh Asih Nurbaeti dan Ikhlas Prasetyo hadir serta ikut tandang dalam acara ini.
Tak kalah meriah seperti pagelaran PON di Papua, keseriusan para panitia dalam mengkoordinir, mengkonsep dan menggerakkan para peserta patut diacungi jempol, karena secara usia para panitia masih relatif sangat muda (setara siswa SMA-sederajat). Begitupun dengan para wasit, wasit dalam turnamen ini memperdayakan para santri yang sudah dilatih dalam kepelatihan wasit pertandingan sepekan sebelum acara ini dibuka. Dalam setting acara, panitia telah memenuhi standar turnamen silat pada umumnya. Adapun persiapannya sebagai berikut, mempersiapkan gelanggang, meja dewan wasit-juri, juri 1-3, timer, alat-alat body protector dan tidak kalah penting adalah tim medis serta perlengkapan lainya yang sesuai standar operasional turnamen silat. Tak hanya setting tempat, namun gladi pertandingan tak luput dalam perhartian panitia.
Acara ini dibuka oleh Direktur PPAD, In’amullah Fathuri, pesan beliau dalam pembukaan diantaranya, beliau menyampaikan bahwa Mu’min yang kuat lebih dicintai daripada Mu’min yang lemah, ajang turnamen ini adalah wahana dalam melatih kekuatan, kekuatan apa? kekuatan hati, kekuatan jiwa dan kekuatan fisik, akumulasi kekuatan inilah yang menjadi penopang dalam dakwah. Beliau menambahkan, “Ucapan terimakasih kepada para panitia yang sudah berjibaku dalam mempersiapkan acara ini tidak mudah untuk diadakan untuk seumuran kalian,” tegas Inamullah.
Melihat dimanika ini adalah sebuah hal yang luar biasa ketika santri se-usia SMA sederajat mampu mengerahkan ide, tenaga dan waktunya dalam menyelenggarakan turnamen ini. Asas kemandirian adalah keharusan dalam dinamika pesantren karena di pesantren tempat melatih hidup serta kehidupan dengan berdikari serta mandiri di sertiap pergerakannya, dari sini menunjukkan bahwa PPAD siap mandiri menggelar turnamen pencak silat. (Alvin Qodri Lazuardy)