PRAMBANAN, Suara Muhammadiyah – Hari Sabtu 6 November 2021, SD MBS Prambanan dipenuhi dengan kegiatan. Di pagi hari, guru-guru dan panitia AKIRA (Ajang Kreasi dan Kreatifitas Anak) sedang menyiapkan pengumuman lomba yang diadakan bagi TK B Se-Jateng DIY yang disiarkan secara live di SD MBS. Acara ini dimulai jam 09.00 Wib dan akan berakhir menjelang duhur.
Selepas pengumuman pemenang lomba AKIRA, guru-guru pun santap siang dilanjutkan salat duhur berjamaah. Siang itu para guru pun terlihat cukup lelah karena padatnya kegiatan.
Seperti biasa, usai salat dhuhur para guru berkumpul di Joglo SD MBS Prambanan. Di tengah angin yang semilir, para guru sudah siap untuk melaksanakan agenda rutin mingguan guru belajar.
Kali ini, yang bertugas MC adalah Ustadzah Istiqomah. Ketika jam sudah menunjukkan pukul 13.00 Wib, acara guru belajar pun dimulai. Acara diawali dengan tadarus bersama, Surah At-Thariq. Usai tadarus bersama, kegiatan diisi dengan sambutan Kepala Sekolah oleh Ustadz Eko Priyo Agus Nugroho, S.Pd.I.
Dalam sambutannya ia mengatakan “bahwa pada acara AKIRA, kita mendapat apresiasi dari luar bahwa kelak SD MBS ini akan semakin maju bila dikelola oleh anak muda.” Merespon hal itu, Kepala Sekolah pun menyampaikan bahwa “kita perlu terus-menerus meningkatkan kualitas diri kita, agar bisa memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat yang lebih luas.”
Usai sambutan, kegiatan guru belajar pun dimulai. Pada kegiatan kali ini, pembicaranya adalah Ustadz Faqihudin, Lc selaku Wakil Direktur II PPM MBS Yogya.
Pada pertemuan kali ini, Ustadz Faqih menyampaikan hadist Rasul yang menyatakan bahwa ‘agama itu nasihat’. Nasihat kepada siapa? Agama adalah nasihat kepada Allah, kepada nabi, kepada kitab, kepada ulama, kepada sesama.
Satu-persatu Ustadz Faqihudin mengurai mengenai bagaimana nasihat dari Allah sampai kepada sesama manusia.
Ia menyampaikan bahwa ada 5 alasan mengapa kita para pendidik membutuhkan nasihat. Pertama, manusia merupakan tempatnya salah dan lupa. Kedua, kita adalah pewaris para nabi, maka kita perlu saling menasihati. Ketiga, kita tidak boleh merasa paling tahu segalanya. Sebab pepatah mengatakan, ‘di atas langit, masih ada langit’. Keempat, kita memerlukan nasihat karena iman manusia tidak seimbang, kadang naik kadang turun. Karena itulah, penting kita untuk melakukan instropeksi diri. Kelima, kita memerlukan nasihat agar kita selalu terpaku pada Lillah. Artinya, kalau PPM MBS belum bisa memberikan sesuatu yang lebih kepada kita, maka kita serahkan selebihnya kepada Allah, biar Allah yang menggenapi.
Dalam kesempatan kali ini, nampak ustadz-ustadzah menyimak dengan seksama materi yang dibawakan Ustadz Faqihudin.
Ustadz Faqihudin menutup materi dengan berpesan, “sejatinya setiap manusia membutuhkan nasihat, agar setiap hari kita menjadi semakin bermakna.” Usai kegiatan sabtu belajar, para guru pun berkemas untuk pulang. (Humas SD MBS Prambanan)