Muhammadiyah Ingin Bangsa Indonesia Sehat Jiwa Raga

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Tanggal 12 November setiap tahunnya, diperingati sebagai Hari Kesehatan Nasional (HKN) di Indonesia. HKN diperingati pertama kalinya pada 12 November 1964 dalam momen mengingatkan keberhasilan pemberantasan penyakit malaria. Tahun 2021 ini, peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-57 mengusung tema “Sehat Negeriku Tumbuh Indonesiaku”.

Dalam peringatan Hari Kesehatan Nasional tahun ini, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengajak bangsa Indonesia supaya bersama-sama membangkitkan gerakan kesehatan untuk semua. Kondisi sehat yang dinikmati seluruh rakyat Indonesia. Lebih-lebih bagi mayoritas rakyat yang terdampak berat pandemi Covid-19.

Saat ini, Indonesia masih harus berjuang keras memajukan kesehatan bagi seluruh warga bangsa.  “Mengembangkan sistem kesehatan nasional yang tangguh dan dapat menyejahterakan kesehatan rakyat menjadi agenda strategis terutama untuk mengatasi masalah-masalah krusial di bidang kesehatan di negeri ini. Apalagi di saat pandemi Covid-19 yang kian menambah berat beban dunia kesehatan, yang meniscayakan usaha simultan dalam mengatasi dan mengakhirinya,” tutur Haedar (12/11/2021).

Ia bersyukur bahwa penularan virus Corona mulai melandai atas ikhtiar pemerintah dan seluruh komponen bangsa, sehingga Indonesia termasuk negara yang berhasil menekan  angka Covid-19 melebihi negara-negara lain. “Namun pandemi masih belum berakhir,  semua pihak tetap harus seksama dengan mengawal segala usaha  mengatasinya agar musibah  besar ini bisa berakhir,” ujarnya.

Negara dan warga bangsa dalam konteks ini penting memberikan penghargaan kepada  para nakes dan sukarelawan yang berjiwa pahlawan dalam menghadapi pandemi. “Mereka berada di garis depan sekaligus benteng terakhir melawan Covid-19 yang mematikan. Demikian halnya dengan ikhtiar seluruh pihak yang berjibaku bersama dalam mengatasi pandemi yang menjadi musibah besar bangsa Indonesia dan warga dunia,” ungkap Haedar.

Muhammadiyah termasuk organisasi kemasyarakatan dan keagamaan yang bergerak di garda depan dalam usaha mengatasi pandemi sejak awal wabah ini terjadi di negeri ini. “Seluruh komponen Muhammadiyah melalui MCCC,  Aisyiyah, organisasi otonom, majelis dan lembaga, amal usaha, serta seluruh warga berkiprah nyata menghadapi musibah berat tersebut. Termasuk dalam memberikan panduan keagamaan dan beribadah di saat pandemi serta usaha mengatasi dampaknya,” katanya.

Muhammadiyah mengajak semua pihak di tengah suasana masih menghadapi pandemi dan beban berat masalah bangsa ini agar semakin bersatu dan menciptakan suasana kondusif. Seraya menjauhi kontroversi dan kegaduhan, termasuk tidak adanya kebijakan-kebijakan dan hal-hal yang menimbulkan kontroversi yang muaranya menimbulkan gaduh dan terpecah konsentrasi dalam mengatasi pandemi dan persoalan berat bangsa.

Bangsa ini, ungkap Haedar, niscaya makin menjunjung tinggi nilai dan norma luhur agama, Pancasila, dan kebudayaan nasional yang menjadi jiwa dan kepribadian bangsa. “Jauhkan pandangan-pandangan yang merusak tatanan nilai dan norma luhur yang selama ini dijunjungtinggi dalam kehidupan bangsa Indonesia. Mari seluruh komponen bangsa dan pemerintah bersatu menjadikan rakyat Indonesia sehat jiwa-raganya menuju kualitas bangsa yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, dan unggul berkemajuan,” tukas Haedar Nashir.

Terakhir, logo visual peringatan Hari Kesehatan Nasional tahun ini sarat dengan pesan protokol 5M, yang mengajak semua pihak untuk tetap disiplin. Campuran warna hijau, biru, dan jingga menggambarkan semangat kerjasama, kolaborasi, dan gotong royong segenap elemen bangsa untuk melawan pandemi Covid-19. (ribas/ppm)

Exit mobile version