MALANG, Suara Muhammadiyah – Nama Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali harum di kancah nasional. Kali ini, M. Dodik Pastiyo, mahasiswa Profesi Ners UMM raih juara satu lomba essay pada event Nursing of Andalas. Adapun perlombaan tersebut diadakan oleh Universitas Andalas secara daring. Berlangsung sejak bulan Oktober dan berakhir pada Rabu (17/11).
Ditanya ihwal kemenangannya, Dodik, sapaan akrabnya mengatakan bahwa topik yang ia ambil sesuai dengan tema utama event yaitu kesehatan paru. Lebih rinci, ia Menyusun tulisan dengan judul “Tuberculosis Patient Centered Care: Pengembangan Website-Aplikasi Terintegrasi sebagai Media Pemantauan Tenaga Kesehatan dalam Upaya Peningkatan Kualitas Hidup Pasien Tuberkulosis”. Ia menjelaskan bahwa essaynya berisi terkait inovasi penyembuhan bagi pasien Tubercolusis (TB). Menariknya, upaya penyembuhan ini berbasis website dan aplikasi.
Dodik memaparkan bahwa inovasi website-aplikasi ini nantinya memberikan pembinaan guna menyembuhkan pasien TB. Para penderita juga akan dimonitor langsung oleh tenaga kesehatan (nakes) melalui website dengan sistematika pengobatan selama enam bulan. Sementara aplikasinya khusus diberikan kepada pengidap TB Paru. mereka diharuskan mengirim laporan terkait proses pengobatannya. Jika tidak menyampaikan laporan, akan ada peringatan khusus yang dikirim oleh nakes melalui website.
“Jadi para pasien khusus TB paru akan menggunakan aplikasi dalam mengirimkan laporan. Sementara nakes bisa melakukan pengawasan melalui websitenya. Dua platform ini terintegrasi untuk memudahkan monitoring para pasien TB,” imbuhnya.
Selain itu, aplikasi ini juga dilengkapi dengan beberapa fitur lain yang turut membantu. Sebut saja fitur Ketahui Tubercolusis, Patuhi Pengobatan, Perawatan Merokok, Konseling Kesehatan, Latihan Nafas, Status Gizi dan Nutrisi. “Fitur-fitur ini diharapkan bisa memberikan terobosan untuk memantau dan menurunkan total pasieon TB. Apalagi masih banyak dari mereka yang merokok padahal kegiatan tersebut sangat berbahaya,” ujarnya menjelaskan.
Dodik berharap ide yang ia tuangkan melalui essay tersebut bisa segera terealisasi. Tentu diawali dengan membangun kerja sama yang baik dengan beberapa pihak sehingga bisa diimplementasikan. “Inovasi ini juga sejalan dengan program Kementerian Kesehatan yakni Tuntas TB. Dengan begitu, kita bisa menekan angka pasien TB di Indonesia,” tuturnya mengakhiri. (diko)