Khutbah Jum’at Mensyukuri Karunia Anak
Farhan Aji Dharma
إنّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ
وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا
مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah.
Puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah Swt. yang telah memberikan kita anugerah dan kenikmatan yang berlimpah ruah. Dari nikmat panas matahari, nikmat hujan, sistem pencernaan yang tak bisa kita atur sendiri, sampai nikmat memiliki keturunan, dan lain sebagainya yang mustahil dihitung satu demi satu.
Shalawat serta salam marilah senantiasa kita haturkan pada Baginda Nabi Muhammad saw. yang telah mendidik Fatimah radhiyallahu’anha menjadi putri cendekia, yang melalui riwayat-riwayatnya, ucapan dan perangai Nabi dapat kita jadikan teladan, pedoman, bahkan berkembang menjadi ilmu pengetahuan.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah.
Allah Swt. berfirman:
لِلّٰهِ مُلْكُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ يَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُ ۗ يَهَبُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ اِنَاثًا وَّيَهَبُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ الذُّكُوْرَ ۙ –
اَوْ يُزَوِّجُهُمْ ذُكْرَانًا وَّاِنَاثًا ۚوَيَجْعَلُ مَنْ يَّشَاۤءُ عَقِيْمًا ۗاِنَّهٗ عَلِيْمٌ قَدِيْرٌ –
Artinya: “Milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi; Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, memberikan anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak laki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki, atau Dia menganugerahkan jenis laki-laki dan perempuan, dan menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Dia Maha Mengetahui, Mahakuasa.” (QS. Asy-Syura [42]: 49-50)
Ayat tersebut merupakan penegasan dari Allah Swt. bahwa sesungguhnya anak semata-mata adalah kehendak, kuasa, dan anugerah istimewa yang Allah berikan kepada hamba-Nya. Allah dapat menjadikan seorang perempuan subur, Allah-lah yang berkehendak membuat seorang perempuan mandul.
Bahkan Allah jugalah yang dapat memberikan karunia anak pada seorang perempuan mandul. Sebagaimana terjadi pada istri Nabi Zakaria di samping usia Nabi Zakaria yang renta. Setelah Nabi Zakaria memohon anak pada Allah Swt., lalu lahirlah Yahya ‘alaihissalam. Sebagaimana juga yang terjadi pada Maryam yang bahkan tidak bersuami. Allah Swt. lahirkan dari rahimnya seorang manusia suci, Isa ‘alaihissalam.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah.
Anak atau keturunan adalah karunia yang Allah Swt. anugerahkan kepada manusia sebagai penerus hal-hal baik dan pewaris perangai luhur kedua orang tuanya. Lebih daripada itu, anak adalah cerminan dari harapan akan masa depan bagi lingkungan keluarga, umat, negara, bahkan dunia. Kehadiran anak di lingkup keluarga, senantiasa disambut dengan ceria, semarak, dan penuh rasa syukur.
Meskipun tak sedikit juga kita temukan kasus-kasus pembuangan bayi, penelantaran anak, kekerasan, dan kasus-kasus lain yang menyesakkan hati kita sebagai manusia. Hal ini tidak lain disebabkan karena kelalaian kita untuk menyadari bahwa anak merupakan amanah yang telah Allah Swt. berikan dan kita wajib mensyukuri kehadirannya dengan bertanggungjawab untuk merawat, mendidik, dan menemani tumbuh kembangnya dengan sebaik-baiknya. Maka tidak sepantasnya perbuatan-perbuatan keji itu dilakukan.
Memperoleh anak, bagi sebagian orang bahkan dianggap sebagai keajaiban. Tidak sedikit kita jumpai orang tua yang harus berkali-kali diuji dengan kegagalan mempunyai anak karena satu dan lain hal. Melalui khotbah ini juga, mari kita doakan agar mereka selalu diberi kekuatan dan ketabahan hingga Allah Swt. menitipkan pada mereka anak sebagaimana yang mereka harapkan.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah.
Belakangan kita jumpai juga segelintir orang yang memilih untuk tidak mempunyai anak. Fenomena ini marilah kita tanggapi dengan arif dan bijaksana. Tidak dapat dipungkiri bahwa mempunyai anak adalah juga bagian dari kesepakatan suami dan istri. Mempunyai anak juga bukan pilihan yang serampangan dan ugal-ugalan. Di dalamnya terkandung banyak sekali hikmah, tuntutan tanggung jawab, dan lain-lain. Maka mempunyai anak seyogianya harus melalui pertimbangan yang matang.
Meskipun memilih untuk tidak mempunyai anak adalah pilihan, namun hal itu semestinya dipertimbangkan kembali oleh segelintir orang yang telah yakin memilihnya. Semua itu demi tetap menjaga rasa syukur kita pada Allah Swt. yang telah mengatur sedemikian rupa organisme di dalam tubuh kita. Memilih mempunyai anak ataupun tidak, keduanya harus dilakukan tanpa menyingkirkan anugerah-anugerah tersebut. Semua itu agar kita tergolong orang-orang yang bersyukur, bukan menjadi golongan orang-orang yang kufur. Nauzubillah.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ.
Khutbah kedua
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيْئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا. أَمَّا بَعْدُ؛
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah.
Marilah kita berdoa kepada Allah Swt. agar kita dapat senantiasa diampuni kesalahan kita, diteguhkan dalam keimanan, dan senantiasa bersyukur pada setiap kenikmatan yang Allah berikan.
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ. اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يِوْمِ الدِّيْنِ.
Farhan Aji Dharma, Sekretaris Umum DPD IMM DIY 2021