LAMONGAN– Majelis Pemberdayaan Masyarakat MPM PP Muhammadiyah lakukan Tanam Raya Pisang Cavendis di Lamongan pada (28/11). Pisang Cavendis merupakan salah satu bentuk inovasi budidaya pertanian, sebab memiliki potensi ekonomi yang lebih baik dibandingkan dengan produk pertanian tanaman pokok padi maupun jagung.
Ketua MPM PP Muhammadiyah, M. Nurul Yamien dalam sambutannya mengucapkan salam hangat kepada Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM). Keberadaan mereka membawa misi pencerahan bidang pertanian Indonesia.
Gerakan pertanian di Muhammadiyah, kata Yamien, diharapkan menjadi tonggak sejarah untuk memajukan pertanian Indonesia. Karena petani dan pertanian di Indonesia nasibnya masih terpuruk. Oleh karena itu, sejak sepuluh tahun terakhir, MPM menganalisis persoalan petani dan pertanian dan menemukan masalah di efisiensi dan masih tertutupnya potensi petani.
“Yang bisa merubah nasib petani itu adalah petani itu sendiri. Kalau kita tidak ada usaha untuk perubahan ke arah yang lebih baik, maka pintu kebaikan itu tertutup,” ucapnya.
Usaha MPM selain untuk kesejahteraan petani, di sisi lain juga untuk menyediakan pangan yang halal dan baik bagi seluruh warga bangsa. Dalam memulai itu, MPM melalui JATAM menyediakan pangan di kalangan internal persyarikatan.
“Kita mengusahakan kedaulatan pangan, bukan ketahanan pangan untuk menjaga dan memajukan petani dan pertanian,” tuturnya.
Yamien menceritakan, bahwa saat ini produk pertanian yang dimiliki oleh JATAM bukan hanya diminati oleh konsumen lokal, tapi juga mancanegara. Sebagaimana produk Tepung Mocaf, hasil dari olahan lanjutan singkong petani Muhammadiyah di Kabupaten Banjarnegara. Oleh karena itu, Lamongan diharapkan mengikuti jejak itu.
“Dari Lamongan, gerakan jamaah tani Muhammadiyah bergerak dan Jawa timur menjadi mercusuar pertanian,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Sukadiono mengapresiasi kerja pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh MPM. Menurutnya, pemberdayaan sebagai dakwah alternatif yang memiliki dampak signifikan terhadap masyarakat secara langsung.
“Inovasi di bidang pertanian ini luar biasa, sebagai diversifikasi di antara tanaman-tanaman pokok lain. Tentu ini dalam rangka untuk mengantisipasi tanam pokok kita yang memang mulai lesu,” ucapnya.
Sebab, tanaman pokok yang dibudidayakan oleh petani Indonesia tidak seimbang antara ongkos tanam dengan pendapatan. Melihat fakta tersebut, inovasi bidang pertanian yang dilakukan oleh MPM merupakan ikhtiar yang harus didukung, termasuk gerakan yang dilakukan (JATAM).
“Ini (pisang cavendis) merupakan tanaman yang berpotensi profit yang luar biasa,” tandasnya.
Hadir di acara ini Ketua MPM Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan, Rektor Universitas Muhammadiyah Lamongan Abdul Azis Alimul Hidayat, Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PWM Jatim Arif Rachman, dan MPM PWM Jatim Gunawan. (Aan)