Kafe Kontainer, Tempat Nongkrong Hemat Energi dan Ramah Lingkungan

Kafe Kontainer, Tempat Nongkrong Hemat Energi dan Ramah Lingkungan

MALANG, Suara Muhammadiyah – Malang memang memiliki banyak tempat nongkrong yang menarik untuk dikunjungi, baik untuk menyelesaikan pekerjaan atau hanya menghabiskan akhir pekan. Tidak sedikit pula kafe di Malang yang menyediakan co-working space. Salah satunya yakni Kontainer Café UMM yang berlokasi di Universitas Muhammadiyah Malang UMM). Tepatnya di sebelah timur lapangan sepak bola.

M. Isnaini, S.Pd., M.Pd selaku tim set up menjelaskan bahwa kontainer café memiliki konsep ramah lingkungan dan hemat energi. Hal itu bisa dilihat dari pemanfaatan kontainer bekas sebagai kafe dan co-working space. Sedangkan dari segi hemat energi, kafe ini memanfaatkan tenaga listrik dari Pembangkit Listrik Tenga Mikro Hidro (PLTMH).

“Konsep tersebut memanfaatkan kontainer bekas tidak terpakai yang dirubah menjadi lebih bermanfaat sebagai café didukung dengan listrik yang dipasok dari PLTMH milik UMM” ujarnya.

Krisna, sapaan akrabnya kembali mengatakan bahwa kafé ini bertujuan untuk memfasilitasi mereka yang ingin fokus belajar, bekerja, diskusi maupun hanya sekadar nongkrong. Apalagi dengan disediakannya co-working space. Meski begitu, masyarakat umum juga dapat menikmati layanan menarik tersebut.

Ia kembali menjelaskan bahwa Kontainer Cafe ini telah siap beroperasi sejak 2019, namun pandemi Covid-19 datang dan menunda operasi kafé ini. Hingga akhirnya bisa beroperasi tiga bulan terakhir 2021 belakangan. Adapun kafe ini menjadi salah satu bagian dari My Dormy Hostel UMM. Disampaikan Krisna, Kontainer Café juga memiliki menu yang beragam. Mulai dari kopi, teh, smooties, dan berbagai macam makanan.

Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) UMM ini mengatakan bahwa dalam pelaksanaannya, kontainer café juga memberdayakan mahasiswa sebagai partimer dan pegawai. Menurut pengakuan Krisna, banyak mahasiwa yang berminat dan mendaftar untuk bekerja di kontainer café. “Alhamdulillah banyak mahasiwa yang berminat mendaftarkan diri. Ini menjadi salah satu upaya pemberdayaan di kafe ini,” ucapnya.

Dosen asal Lombok ini berharap co-working dan café ini bisa berkembang dengan lebih baik lagi. Menyediakan layanan yang menarik dan bermanfaat bagi pengunjung. Begitupun juga bisa menjadi tempat berkarya dan berkreasi. “Dengan model kafe edukasi ini, mahasiswa UMM tak perlu keluar kampus lagi untuk ngopi atau mengerjakan tugas. Begitupun dengan masyarakat yang bisa menikmati layanan menarik dari Kontainer Café,” pungkasnya. (diko)

Exit mobile version