YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – “Saya merasa senang terhadap SM yang sudah memiliki visi kuat kepada tour and travel. Hal ini selaras dengan visi Arab Saudi tahun 2030 yang sudah dan akan menekankan kepada penguatan tourism. Jadi, haji dan umrah besok sudah touris dengan jumlah yang semakin banyak dan sistem yang mudah. Bisa jadi jika agen travel dengan sistem yang tidak kuat akan kalah. Saya harap SM terus memperkuat sistem dan melakukan pembaharuan dalam pelayanan haji dan umrah,” ungkap Hilman Latief mengapresiasi dibukanya SM Tour and Travel untuk memberangkatkan jamaah haji dan umrah pasca pandemi.
Pria yang menjabat sebagai Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah tersebut menyampaikan bahwa rata-rata waktu tunggu pemberangkatan haji di Indonesia berkisar lebih dari 30 tahun. Hal ini harus menjadi perhatian bersama khususnya Muhammadiyah.
Hilman mengaku bahwa situasi pandemi saat ini masih terus dipelajari demi terlaksananya haji dan umrah yang aman dan nyaman. Menurutnya peyelenggaraan haji dan umrah pada tahun ini lebih fokus kepada penerapan protokol kesehatan. Hingga saat ini Kementerian Agama terus mencari solusi bagaimana agar jamaah haji yang masuk ke Arab Saudi tidak pusing dengan persyaratan yang terlalu banyak. Hal-hal semacam ini tentu juga sangat memberatkan bagi jamaah haji lansia.
“Harapannya cukup dengan ID Card jamaah haji Indonesia dapat melaksanakan ibadah di Tanah Suci dengan mudah. Ketika discan barcode, seluruh identitas dan persyaratan langsung masuk ke dalam sistem. Teknis-teknis seperti inilah yang masih kita persiapkan dan akan diuji coba dalam waktu dekat,” ujarnya.
Haji dan umrah di masa pandemi bukan semata-mata permasalahan waktu dan pelaksanaan. Jika haji dan umrah hanya dilihat dari kedua aspek tersebut tentu sangatlah sederhana. Namun bukan hanya itu. Deni Asy’ari mengatakan bahwa aspek-aspek dalam penyelenggaraan haji dan umrah sangatlah kompleks. Yang menjadi persoalan hari ini adalah terkait bagaimana pelayanan, pengelolaan serta penyelenggaran haji dan umrah yang aman di masa pandemi.
“Kondisi pandemi ini tentu akan sangat menentukan bagaimana kualitas pelaksanaan dan pelayanan haji dan umrah,” ujar Deni dalam agenda Talkshow Haji dan Umrah yang diinisiasi oleh Suara Muhammadiyah dan Dirjen Haji dan Umrah Kementerian Agama (20/12). (diko)