MALANG, Suara Muhammadiyah – Tim dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berdayakan warga Desa Bululawang melalui teknologi pewarnaan ecoprinting. Pelatihan hingga pendampingan ini dilangsungkan selama tiga bulan yakni sejak Oktober hingga Desember. Adapun program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini merupakan bentuk implementasi slogan ‘Dari Muhammadiyah untuk Bangsa’ melalui kebijakan MBKM.
Ketua tim PKM, Dr. Ir. Wehandaka Pancalaga, M. Kes. mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan upaya akselerasi menumbuhkan UKM menuju peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Adapun pemilihan Desa Bululawang karena daerah tersebut tengah mencanangkan kegiatan pengembangan jadi desa wisata.
“Dalam rangka menunjang desa wisata, akhirnya kami memutuskan untuk membina UKM yang nantinya dapat berkontribusi pada desa wisata terkait. Utamanya dalam hal kerjainan kulit kambing ecoprinting,” jelasnya.
Wehandaka, sapaan akrabnya melanjutkan permasalahan yang dihadapi UKM Bululawang adalah kurangnya mengikuti perkembangan konsumen dan diversifikasi produk. Produk yang dibuat akhirnya tidak memiliki keunikan dibangdingkan daerah lain. Maka metode ecoprint menjadi salah satu solusinya agar produk yang dihasilkan lebih unik dan mampu meningkatkan pendapatan.
“Metode ecoprint ini adalah cara pewarnaan alami. Tumbuhan menjadi sumber daya alam yang berpotensi bisa digunakan untuk zat pewarna tekstil. Salah satunya pada kulit kambing. Apalagi melihat banyaknya tanaman dan bungan di Bululawang yang belum dimanfaatkan secara maksimal,” tambah Wehandaka.
Ada tiga tahap dalam implementasi program ini, yakni diawali dengan pendidikan, kemudian pelatihan, hingga pendampingan. Tahap pendidikan diberikan untuk meningkatkan pengetahuan akan ecoprint pada kulis kambing samak. Sementara pelatihan dilakukan dalam rangka menambag keterampilan pewarnaan metode ecoprint. Sedangkan pendampingan dilakukan untuk mereka yang tertarik dalam usaha.
Salah satu peserta Yuliana mengaku puas dengan paparan dan pendampingan yang didapat. Menurutnya, kegiatan tersebut bisa dilakukan lebih banyak dan lebih sering agar manfaatnya bisa diberikan kepada masyarakat-masyarakat lainnya. “Banyak hal baru dan manfaat yang saya dapatkan dalam tiga tahap yang dijalankan. Utamanya dalam pembuatan kulit ecoprinting serta materi digital marketing,” tuturnya menjelaskan.
Dalam program ini, Wehandaka tidak menjalankannya sendirian. Ia ditemani oleh anggota tim lainnya yakni Dr. Tutik Sulistyowati, M.Si (Prodi Sosiologi), Radityo Widiatmojo, M.Si (Prodi Ilmu Komunikasi), Rini Pebri Utari, M.T. (Prodi Teknik Sipil), Muhammad Khoirul Fuddin, ME. (Prodi Ekonomi Pembangunan), serta Rinaldy Achmad R.F, M.M. (Prodi Manajemen). (diko)