DAM IMM Sleman Usung Transformasi Ikatan

DAM IMM Sleman Usung Transformasi Ikatan

BANTUL, Suara Muhammadiyah-Darul Arqam Madya PC IMM Sleman resmi dibuka pada hari Rabu (05/01), secara tatap muka di Pondok Pemuda Ambarbinangun DIY. Ini merupakan Agenda Perkaderan tingkat Madya pertama di DIY yang diselenggarakan secara Full Offline selama 5 hari sepanjang dua tahun terakhir.

Berangkat dari keresahan PC IMM Sleman tentang pentingnya memperkuat paradigma yang menjadi spirit ruh dalam setiap gerakan IMM di era saat ini. Tema yang diangkat dalam agenda tersebut yaitu “Paradigma Transformasi IMM, Menjawab Tantangan Postmodernisme.”

Membincang tentang transformasi IMM, Ketua Umum DPD IMM DIY, Akmal Ahsan dalam sambutannya, menyampaikan bahwa ada empat bentuk transformasi yang mendesak dilakukan IMM; Pertama, Transformasi dari kesadaran objek menuju kesadaran subjek. Kedua, Transformasi ideologi normative menuju ilmu. Ketiga, dari ilmu menuju gerakan. Keempat, dari kesadaran kritik menuju kesadaran transformative, kesadaran berkarya.

Pada kesempatan tersebut Dr Phil Norma Permata,MA selaku pemateri stadium general berpesan agar kader-kader IMM mampu mengambil bagian dan selalu haus akan ilmu. “Kader-kader IMM harus selalu mengambil bagian dalam tikungan sejarah. Dua kunci paling penting, kader IMM harus selalu lapar membaca buku dan lapar penderitaan. Apalagi di era pascamodernisme yang demikian, jangan sampai terjebak di kubangan yang kumuh dan terbelakang,” kata Norma yang juga merupakan Ketua LPCR PP Muhammadiyah.

Harapan juga disampaikan oleh Ketua Bidang Kader PC IMM Sleman sekaligus ketua panitia kegiatan, Fadhel Izanul Akbar. Ia berharap DAM kali ini mempu melahirkan kader-kader madya yang mampu membaca dinamika realitas sosial terutama berkaitan dengan pascamodern dan masyarakat pascamodern di tengah arus digitalisasi yang semakin toxic.

Ditutup pada Ahad (09/01) pukul 14.30 WIB, sebanyak 20 peserta mengikuti serangkaian agenda DAM IMM Sleman hingga selesai.  Selain dari Kader Cabang IMM Sleman terdapat peserta dari luar Sleman, seperti PC IMM Djazman Al Kindi, PC IMM AR Fakhruddin dan PC IMM  Kulonprogo.

“5 hari yang yang cukup singkat,padat dan jelas semoga bisa menjadi refleksi menuju aksi. Kami datang dengan berbagai ekspektasi dan keluar dengan satu orientasi. Gelar madya yang akan disematkan di pundak kita bukan hanya symbol semata. Saatnya konsisten mengambil peran dan menjadi jembatan terbaik bagi kader dasar dan paripurna,” tutur Tsana Febiska salah satu peserta pada sesi penyampaian kesan pesan di momen penutupan. (Mayda)

 

 

Exit mobile version