Pesan KH. Ahmad Dahlan kepada murid-murid perempuannya …
“Berjuanglah disertai dengan keikhlasan hati, menunaikan tugasmu sebagai wanita Islam sesuai dengan bakat dan kecakapanmu, tidak menghendaki sanjung puji dan tidak mundur selangkah karena dicela, penuh keinsafan bahwa beramal itu harus berilmu, jangan mengadakan alasan yang tidak sah oleh Tuhan hanya untuk menghindari tugas yang diserahkan kepadamu….”
Ahad, 9 Januari 2022 bertempat di Wisma Rahajoe UM Purworejo diadakan Ajang Temu kader Nasyiatul Aisyiyah Purworejo yang dibingkai dengan Pelatihan Pembuatan Garnnish untuk Menghias Nasi Kuning.
Nur Ngazizah selaku Ketua PDNA Purworejo menyampaikan Kegiatan ini dihadiri oleh empat puluhan orang yang terdiri dari PDNA, PCNA dan juga kader kader baru Nasyiatul Aisyiyah Purworejo ini bertujuan untuk temua kangen pasca pandemi, sekaligus menguatkan langkah untuk bergerak kembali di dakwah perempuan muda berkemajuan.
Gerakan perempuan muda di Purworejo ini, tetap eksis dengan berbagai kegiatannya di masa pandemic, yaitu tercatat kegiatan Samara Course yang rutin dilaksanakan selama 4 pertemuan, Kelas Literasi Dinar juga dilaksanakan selama 4 pertemuan dan menulis untuk media massa, serta kegiatan peduli bencana dan terutama covid 19 tidak lupa kajian online via grup WA dan you tube, ungkapnya kembali.
Keinginan untuk bertatap muka setelah sekian lama daring, akhirnya diwujudkan dengan kegiatan Membuat Garnish sayuran yang dipandu oleh Ayunda Dea Rizki Saputri, S. Pd pengurus PDNA Purworejo yang juga guru di SD Muhammadiyah Purwodadi. Ayunda Dea membagi peserta menjadi 5 kelompok, diberikan penjelasan secara umum, kemudian dibimbing praktek tiap kelompok.
Panitia sudah menyiapkan perlengkapannya, dari nasi kuning dan kelengkapan serta sayuran yang dibutuhkan, misal selada,cabai, timun, tomat dan lain lain. Kegiatan berlangsung dengan meriah, peserta sangat antusias mengikuti penjelasan dan kemudian mempraktikkannya secara berkelompok. Disinilah aspek kerjasama, bertanggungjawab, kreatifitas dan inovasi dibutuhkan, akan menghasilkan kreasi yang mempunyai keunikan atau keistimewaan. Disinilah para kader NA belajar untuk mengelola organisasi dari tingkat kelompok yang kecil. Sebagai calon istri dan Ibu juga juga akan sangat baik jika membekali dengan keterampilan menata dan menghias makanan, karena bukan saja untuk menarik nafsu keluarga untuk makan,tetapi juga seni menghadirkan suasana makan yang menyenangkan. Ungkap Wulan Octaviani, S.Pd. selaku penanggungjawab kegiatan ini.
Kegiatan pembuatan garnish ini menjadi pembuka untuk kegiatan kegiatan Nasyiatul Aisyiyah berikutnya, semoga setelah ini, kondisi berlaku aman dan stabil, sehingga gerakan perempuan muda bisa menggerakkan dakwah yang ramah terhadap perempuan dan anak dengan mencerahkan dan menggembirakan.
Dakwah yang tidak pernah berhenti, seperti pesan Kyai H. Ahmad Dahlan kepada murid perempuannya.
Albirru manittaqa
Nur Ngazizah
Ketua PDNA Purworejo