TEGAL, Suara Muhammadiyah – Sabtu, 15 January 2021 Pondok Pesantren Muhammadiyah Ahmad Dahlan (PPAD) Kab. Tegal menggelar pagelaran seni akbar “Panggung Gembira” yang dikomandoi oleh punggawa siswa akhir PPAD 2022. Acara ini mengambil tajuk besar “Pesona Nusantara Indonesia” didukung dengan rentetan acara bercorak nusantara dari mulai penamaan, properti hingga musik dan gerakan bertema satu yaitu Nusantara Indonesia. Namun tidak hanya itu, dalam pagelaran seni ini nilai-nilai Islam tidak luput dilupakan, acara ini mempunyai semangat “Mentakzimkan Nilai-Nilai Keislaman untuk menegakkan pilar-pilar kehidupan, Demi Kejayaan Islam di Masa Depan”. Jadi, pagelaran seni ini adalah sarana dakwah para santri melalui seni dan budaya yang tetap terbingkai dalam nilai-nilai Keislaman.
Sebagai percontohan pagelaran seni, acara ini juga mempunyai prinsip yang selalu dipegang teguh dalam menyajikan tontonan menyatu meaning full dan Islamic value laden, terdapat 4 prinsip yaitu Pertama, Educate; semua yang tersaji dalam acara ini haruslah mempunyai nilai untuk mendidik kepada kebaikan. Kedua, Entertain; penyajian acara ini dari semua unsur haruslah menghibur para penonton, menghibur bukan berarti melalaikan, namun para penampil mampu memberikan hiburan yang mendidik kepada para penonton. Ketiga, Elegant, rangkaian acara dari mulai persiapan di balik panggung, penyiapan design panggung, properti, aksesoris performa haruslah berpenampilan secara elegan namun tetap dalam batas kesederhanaan. Dan terakhir, keempat Enjoying, semua dinamika dalam acara ini hauslah dinikmati dengan enjoy sehingga semuanya bergembira melepas penat di hati begitupun untuk para penonton harapan besarnya menikmati setiap detik acara yang disajikan dengan enjoy.
Dalam rentetan acara ini, terdapat satu acara yang sangat berkesan yaitu “Wayang Orang”, jika kita melihat masyhur di TV ada “OVJ”, di acara ini para santri mencoba menyajikan sajian wayang orang dengan berbahasa Arab namun berlanggam jawa. Wayang ini menceritakan dinamika kegiatan para pengurus IPM di PPAD ketika melaporkan daftar pelanggaran yang terjadi dalam satu pekan, dan yang membuat lebih berbeda, acara ini juga disajikan dengan jenaka oleh para santri PPAD, pesan-pesan yang disampaikan dalam acara ini adalah peganglah tanggung jawab dalam membina santri, janganlah bermalas-malasan dan terkahi jadilah umat terbaik dengan mengutip surat Ali Imran ayat 104
وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
“Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
Melihat sajian ini, membuktikan Islam itu dapat membumi dimanapun berada tanpa melunturkan esensi utamanya, beragam metode dakwah sangatlah banyak dan beragam namun, metode dakwah dengan seni dan budaya dibarengi dengan Islamisasi nilai-nilai kultural agaknya lebih diterima oleh kalangan awam, sehingga pantaslah dakwah ini disematkan dengan “Dakwah Kultural”. Selamat atas pagelaran seni ini dan selamat menuai hikmah. (Alvin Qodri Lazuardy, Reporter PPAD)